Warga Ngaglik Kota Batu Kecewa Berat, Beras Pasar Murah Disperindag Jatim Ternyata Busuk

oleh -146 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 13 at 15.15.21
Kondisi beras yang dibeli di pasar murah Kelurahan Ngaglik, Kota Batu. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Warga Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, dibuat murka setelah beras murah yang dijual oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur dalam kegiatan Pasar Murah ternyata busuk dan tak layak konsumsi.

Kegiatan yang digelar di halaman Kantor Kelurahan Ngaglik pada Rabu (12/11) kemarin, itu menyisakan kekecewaan mendalam. Sedikitnya 10 warga menjadi korban usai membeli beras beraroma menyengat, berwarna kekuningan, dan bahkan dikerubuti lalat.

Salah seorang warga sekaligus Ketua RT 04 RW 03 Dusun Lesti, Puji Rahayu, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Ia membeli dua karung beras seharga Rp 55 ribu per karung, namun kondisi beras yang dibelinya jauh dari layak konsumsi.

“Saya kaget. Begitu dibuka langsung keluar bau menyengat. Warnanya kuning dan banyak lalat. Padahal saya mau masak buat sarapan anak saya,” tutur Puji dengan nada kecewa, Kamis (13/11).

Puji mengaku tidak mengetahui kondisi beras saat membeli karena kemasannya tertutup rapat. Rasa malu dan kecewa muncul saat warga lain mengetahui bahwa beras dari program pemerintah justru busuk.

“Saya ini ketua RT, jadi malu sama warga. Harapan saya kalau nanti ada pasar murah lagi, tolong diperhatikan kualitasnya. Warga saya kritis, bisa-bisa nanti malah demo,” ujarnya.

Yang lebih disayangkan, laporan warga kepada panitia tidak membuahkan solusi. “Saya sudah lapor ke panitia, tapi beras saya tidak diganti. Jadi ya rugi, cuma bisa pasrah,” tambahnya.

Menanggapi kekecewaan warga, Kuswandi, pelaksana kegiatan dari Disperindag Provinsi Jawa Timur, membenarkan adanya laporan terkait kualitas beras dalam kegiatan tersebut.

“Kami sudah menerima keluhan dari masyarakat dan akan meneruskan ke pihak Bulog selaku penyedia beras. Untuk penggantian, kami belum bisa karena itu di luar kewenangan kami,” ujar Kuswandi.

Kuswandi menegaskan bahwa kegiatan Pasar Murah digelar sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi dan stabilisasi harga bahan pokok. Meski begitu, ia mengakui perlu adanya evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami akan lakukan evaluasi terhadap penyedia dan memastikan pengawasan kualitas bahan pokok lebih ketat ke depan,” tegasnya.

Sementara itu, Lurah Ngaglik, Rendra Adi, menjelaskan bahwa pihak kelurahan hanya berperan sebagai penyedia tempat kegiatan, bukan penyelenggara atau penanggung jawab teknis penjualan beras.

“Kami hanya memfasilitasi lokasi. Begitu ada laporan dari warga, langsung kami sampaikan ke pihak provinsi. Mereka sudah merespons cepat dan berencana turun langsung untuk menindaklanjuti,” ujar Rendra.

Rendra menyebut, pihaknya memahami rasa kecewa masyarakat dan berharap langkah cepat dari Disperindag Jatim dapat memulihkan kepercayaan warga. “Kami paham bahan pangan itu sensitif. Yang penting ada itikad baik dari penyelenggara untuk menindaklanjuti dan memastikan warga merasa aman,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.