Warga Ngaku Sulit Akses Mobil Siaga Desa, Begini Klarifikasi Kades Banyutengah Gresik

oleh -4638 Dilihat
1540e93e 194b 487f 83f4 85078c9d05a4
Kades Banyutengah bersama jajaran. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Kepala Desa Banyutengah Fadloli, akhirnya angkat bicara terkait aksi protes warga yang mencopot dua ban belakang mobil siaga desa pada Minggu (29/6). Aksi itu dipicu kematian seorang warga, Fatkul Hadi, yang kesulitan mendapatkan akses mobil siaga saat kondisi gawat darurat. Namun, Fadloli menegaskan bahwa tudingan mempersulit warga adalah kesimpulan yang keliru.

Klarifikasi itu disampaikan Fadloli saat ditemui di kantor balai desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, pada Senin (30/6). “Kalau ada pemberitaan yang mengatakan bahwa kepala desa mempersulit warganya mengakses mobil siaga desa, itu saya nyatakan salah besar,” tegasnya.

Nestapa Warga Banyutengah Gresik Sulit Akses Mobil Siaga Desa, Kritis Naik Tosa Tengah Malam Akhirnya Meninggal

Fadloli menjelaskan, pada Sabtu malam atau Minggu dini hari, keluarga korban dikabarkan menghubungi salah satu perangkat desa yang bernama Khamid dan Khamid menyarankan agar keluarga menghubungi langsung kepala desa karena hanya dia yang berwenang memberikan izin penggunaan mobil siaga. Sayangnya, Fadloli mengaku tidak menerima panggilan atau kunjungan dari pihak keluarga sama sekali.

Akibat komunikasi yang tidak sampai itu, pasien akhirnya dibawa menggunakan kendaraan warga, sebuah motor roda tiga jenis tosabke Puskesmas Prupuh dan kemudian dirujuk ke RSUD Ibnu Sina, tempat korban akhirnya meninggal dunia.

Fadloli menilai hal ini berakar pada miskomunikasi. “Jangankan begituya. Kalau seandainya mobil siaga itu sedang dipakai orang lain dan ada warga lain yang kemudian membutuhkan, mobil saya yang saya pergunakan. Sungguh ini!,” katanya.

Warga Banyutengah Gresik Copoti Ban Mobil Siaga Desa, Protes Layanan Sulit Diakses hingga Memakan Korban Jiwa

Ia juga menepis tuduhan bahwa pelayanan mobil siaga tidak responsif. Menurutnya, dirinya kerap turun langsung saat warga membutuhkan kendaraan darurat, bahkan di luar jam kerja. “Warga sering hubungi saya langsung, kita ketemu di balai desa, ambil kunci, selesai. Saya tak pernah mempersulit,” ujarnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Fadloli mengaku telah berinisiatif menemui Camat Panceng dan diarahkan untuk menata ulang prosedur pelayanan mobil siaga desa. Ia kini tengah merancang regulasi baru dan standard operating procedure (SOP) yang lebih ringkas dan mudah diakses warga.

Diketahui, Desa Banyutengah memiliki dua unit mobil siaga. Namun lemahnya sistem tata kelola dan alur komunikasi internal disebut warga sebagai akar masalah yang menyebabkan insiden tragis ini.

Sebelumnya, aksi protes warga berlangsung pada Minggu siang (29/6) dengan mencopot ban mobil siaga desa sebagai simbol kekecewaan atas buruknya pelayanan darurat oleh pemerintah desa. Warga menilai insiden meninggalnya Fatkul Hadi bukan kejadian tunggal, tetapi puncak dari akumulasi persoalan lama yang belum kunjung dibenahi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.