KabarBaik.co – Ratusan warga dari tiga desa di Ngancar, Kabupaten Kediri, sepakat menolak keberadaan tambang di Sungai Lahar Kedung Kobong. Mereka menilai aktivitas tersebut berpotensi memperparah krisis air bersih yang sudah mereka alami sejak sembilan bulan terakhir.
Warga dari Desa Sempu, Sugihwaras, dan Ngancar menyuarakan keberatan lantaran tidak pernah dilibatkan dalam proses perizinan tambang. Ahmad Hadi Rosid, perwakilan warga, menegaskan bahwa aktivitas tambang dikhawatirkan merusak lingkungan dan memperburuk kondisi air bersih.
“Kami tidak pernah dilibatkan dalam proses izin tambang ini. Dampak negatifnya sudah jelas, mulai dari rusaknya ekosistem hingga memperparah krisis air bersih,” ungkap Ahmad, Rabu (27/8).
Ahmad menyebutvdebit mata air alami yang biasanya menjadi andalan warga Desa Sempu kini menyusut drastis. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga hanya bisa mengandalkan bantuan distribusi air PDAM. Bahkan, pemerintah daerah sudah berupaya mengebor sumur baru demi mencari sumber alternatif.
“Kalau penambangan tetap jalan, pohon bisa tumbang, hutan rusak, dan mata air yang tersisa bisa hilang. Kami yang sehari-hari bertani dan mencari rumput jelas akan terdampak,” jelasnya.
Informasi yang beredar menyebutkan tambang kali ini sudah mengantongi izin dari Dinas ESDM Jawa Timur. Namun, warga mengaku tidak pernah diajak bicara. Bahkan, sebelumnya aktivitas tambang sempat dihentikan warga karena dianggap ilegal.
“Kami tidak ingin ada kericuhan. Tapi kalau jeritan kami terus diabaikan, kami khawatir warga akan bertindak sendiri,” tambah Ahmad.
Camat Ngancar Moh. Muthoin yang hadir dalam mediasi bersama sekitar 200 warga, meminta agar permasalahan ini tidak diselesaikan dengan cara-cara anarkis. Ia berjanji akan membawa aspirasi warga ke tingkat kabupaten.
“Saya paham keresahan masyarakat. Aspirasi ini akan kami teruskan ke pihak kabupaten. Harapan saya, mari kita kawal bersama agar masalah ini selesai lewat musyawarah, bukan emosi,” ujar Muthoin.
Namun, Muthoin sendiri mengaku belum mengetahui detail soal perizinan maupun pihak perusahaan yang mengelola tambang.
Warga berharap pemerintah segera mengambil sikap tegas untuk menghentikan aktivitas tambang demi keberlanjutan lingkungan dan ketersediaan air bersih di Kedung Kobong. (*)