KabarBaik.co – Ratusan warga Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, tumpah ruah ke jalan dalam tradisi tahunan Sedekah Bumi.
Perayaan adat warisan leluhur ini digelar sebagai bentuk syukur atas panen padi yang melimpah sekaligus menyambut musim tanam tembakau.
Tradisi yang telah berlangsung lintas generasi itu dikemas dalam kirab budaya bertajuk “mambang-panasan”, yang menjadi ciri khas masyarakat Tondowulan.
Sebanyak 105 jolen wadah persembahan berbahan kayu berisi hasil bumi dan jajanan tradisional diarak keliling desa.
“Setiap rumah tangga membuat dan mengisi jolen sendiri. Isinya macam-macam, ada berkat, buah, sampai jajanan khas desa,” kata Heri Purwanto, Kepala Urusan Perencanaan Desa Tondowulan, kepada wartawan pada Rabu (18/6).
Kirab dimulai dari lapangan desa dan berakhir di balai desa. Warga dari berbagai kalangan tampak antusias, mulai dari orang tua hingga anak-anak, ikut serta membawa jolen yang telah dipersiapkan sejak sepekan sebelumnya.
Suasana meriah dan penuh kebersamaan menyelimuti prosesi. Warga yang berjajar di sepanjang rute kirab menyambut iring-iringan jolen dengan sorak sorai.
Begitu sampai di balai desa, acara ditutup dengan tradisi berebut berkat, di mana seluruh jolen dibuka serentak dan isinya dibagikan kepada warga sebagai simbol berbagi rezeki.
“Tradisi ini bukan cuma bentuk rasa syukur kepada Tuhan, tapi juga cara kami menjaga silaturahmi dan melestarikan budaya lokal,” ujar Heri.
Ia menambahkan, Sedekah Bumi menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas warga Tondowulan. Meski zaman terus berubah, masyarakat setempat tetap berkomitmen merawat warisan leluhur.
“Di tengah modernisasi, tradisi ini jadi pengingat pentingnya menjaga harmoni dengan alam, leluhur, dan sesama. Ini juga cara kami mengenalkan budaya Jawa ke generasi muda,” pungkasnya.(*)