Ya Allah! Buntut Perang Iran-Israel, Ratusan Jemaah Haji Kloter Surabaya Gagal Pulang

oleh -690 Dilihat
IRAN VS ISAREL

KabarBaik.co- Dua kloter jemaah haji Indonesia yang seharusnya dipulangkan ke Tanah Air pada Selasa (24/6), terpaksa mengalami penundaan. Penyebabnya, memanasnya situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Terutama akibat perang antara Iran dan Israel.

Kedua kloter tersebut adalah SUB 43 dan SUB 44 asal Surabaya. Masing-masing kloter membawa sebanyak 380 jemaah atau total 760 jemaah haji. Para jemaah itu seharusnya diterbangkan dari Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, dengan menggunakan maskapai Saudia Airlines.

Dalam keterangannya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief menjelaskan, penundaan terjadi karena ada peningkatan eskalasi politik di sejumlah negara Timur Tengah. Hal itu berdampak pada operasional maskapai penerbangan.

Dia menyebut, keputusan penundaan ini merupakan kebijakan maskapai dengan mempertimbangkan rute penerbangan dan faktor keamanan.

Untuk sementara waktu, lanjut Hilman, seluruh jemaah haji yang terdampak tersebut telah difasilitasi akomodasi berupa hotel atau penginapan sambil menunggu jadwal keberangkatan terbaru dari maskapai.

Hingga Selasa (24 /6), pukul 11.00 WIB, sebagian kloter jemaah haji Indonesia telah dipulangkan melalui Bandara Jeddah dan Madinah. Yakni, sebanyak 233 kloter atau 90.797 jemaah. Dari jumlah tersebut, 228 kloter atau 88.909 jemaah telah tiba di Tanah Air melalui sejumlah embarkasi. Angka itu mencerminkan sudah sekitar 44,38 persen dari total 525 kloter dalam rencana pemulangan musim haji tahun ini.

Hilman menyatakan, sebagian besar penerbangan jemaah haji berikutnya masih sesuai jadwal. Sebab, mayoritas maskapai menggunakan jalur udara yang melewati Oman, yang hingga kini masih dinilai aman. Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan di kawasan serta menjalin komunikasi intensif dengan maskapai dan otoritas penerbangan setempat. Ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah.

Sebagaimana diketahui, situasi konflik Iran-Israel hingga kini masih fluktuatif. Setelah pecah pada pertengahan Juni, Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran. Iran membalas dengan peluncuran rudal ke wilayah Israel, termasuk menyerang fasilitas sipil. Amerika Serikat turut terlibat dengan menghantam beberapa situs strategis Iran dalam operasi militer besar-besaran.

Pada 22 Juni, Washington mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah dicapai. Namun, Iran membantah telah menyetujui kesepakatan tersebut. Beberapa jam kemudian, Iran kembali meluncurkan rudal ke wilayah Israel dan pangkalan militer AS di Qatar. Situasi ini memicu kekhawatiran bahwa gencatan senjata hanya bersifat sementara dan belum menciptakan stabilitas jangka panjang.

Konflik ini telah merenggut ratusan nyawa dan menyebabkan ribuan luka-luka di kedua belah pihak. Pemerintah Israel menyatakan telah mencapai sebagian besar target militernya dan menyatakan siap mengakhiri serangan bila Iran tidak melanjutkan eskalasi. Namun, hingga kini peringatan udara dan serangan terbatas masih terjadi.

Karena itu, wajar Kemenag memang mesti waspada terhadap dampak konflik itu terhadap penyelenggaraan haji dan pemulangan jemaah. Bila kondisi memburuk dan jalur udara terganggu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyesuaian ulang terhadap jadwal pemulangan jemaah haji dari pihak Arab Saudi ke Indonesia. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.