KabarBaik.co- Padukan keindahan alam dan dekorasi rumah dengan menghadirkan living wall!
Living wall atau tembok hidup merupakan cara kreatif untuk menghadirkan nuansa alam ke dalam rumah. Dinding yang biasanya polos dan kaku kini bisa diubah menjadi taman vertikal yang indah dan menyegarkan mata.
Manfaat Living Wall:
- Menambah Keindahan Rumah: Living wall menghadirkan sentuhan alami yang indah dan unik pada dekorasi rumah.
- Membuat Udara Lebih Segar: Tanaman pada living wall membantu membersihkan udara di dalam rumah dari polutan dan meningkatkan kualitas udara.
- Meningkatkan Mood dan Produktivitas: Melihat tanaman hijau terbukti dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan fokus.
- Hemat Ruang: Living wall merupakan solusi tepat untuk menghemat ruang di rumah, terutama di area yang terbatas.
- Mudah Dirawat: Banyak jenis tanaman yang cocok untuk living wall dan tidak memerlukan perawatan rumit.
Cara Membuat Living Wall:
Membuat living wall tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Pilih Lokasi yang Tepat: Pilih lokasi yang mendapat cahaya matahari yang cukup, seperti di dekat jendela.
2. Pilih Jenis Tanaman: Pilih tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan minim perawatan, seperti succulents, bromeliad, dan pakis.
3. Pilih Media Tanam: Gunakan media tanam yang porous dan ringan, seperti campuran cocopeat, perlite, dan vermiculite.
4. Siapkan Wadah: Pilih wadah yang sesuai dengan desain living wall, seperti pot gantung, panel khusus living wall, atau rak bertingkat.
5. Tanam Tanaman: Tanam tanaman pada media tanam dan susun rapi di wadah.
6. Siram Tanaman: Siram tanaman secara rutin, sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman.
Tips Merawat Living Wall:
Penyiraman:
- Frekuensi: Kebutuhan air tiap tanaman berbeda. Umumnya, tanaman living wall tidak perlu terlalu sering disiram. Periksa kelembapan media tanam secara berkala. Sirami hanya jika media tanam sudah mulai kering.
- Cara Menyiram: Sirami living wall secara menyeluruh hingga air mengalir keluar. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan media tanam tergenang dan akar tanaman busuk.
- Metode Penyiraman: Pilih metode penyiraman yang sesuai dengan desain living wall Anda. Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain menggunakan selang dengan tekanan rendah, sprayer, atau sistem irigasi tetes.
Pemupukan:
- Jenis Pupuk: Gunakan pupuk khusus tanaman hias yang seimbang unsur makro dan mikronya. Pupuk organik cair bisa menjadi pilihan yang baik.
- Frekuensi Pemupukan: Umumnya, pemupukan dilakukan sebulan sekali selama periode pertumbuhan aktif tanaman. Hentikan pemupukan saat memasuki musim dingin atau saat tanaman dorman.
- Cara Pemupukan: Larutkan pupuk sesuai petunjuk kemasan. Pupuk bisa diberikan melalui corong kecil langsung ke media tanam atau dicampurkan dengan air saat penyiraman.
Pemangkasan:
- Tujuan: Pemangkasan dilakukan untuk menjaga bentuk living wall, merangsang pertumbuhan tunas baru, dan mencegah serangan hama penyakit.
- Waktu Pemangkasan: Pangkas tanaman secara berkala, terutama jika pertumbuhannya terlalu rimbun atau daunnya mulai terlihat rusak.
- Cara Pemangkasan: Gunakan gunting tajam yang sudah disterilkan untuk memotong ranting atau daun yang tidak diinginkan.
Pengendalian Hama dan Penyakit:
- Monitoring: Periksa tanaman secara berkala untuk mengetahui adanya serangan hama atau penyakit.
- Deteksi Dini: Tangani hama dan penyakit sejak dini menggunakan insektisida atau fungisida organik yang ramah lingkungan.
- Sirkulasi Udara: Sirkulasi udara yang baik dapat mencegah pertumbuhan jamur dan hama. Pastikan living wall Anda memiliki jarak yang cukup dari dinding untuk sirkulasi udara yang optimal.
Dengan sedikit kreativitas dan ketelatenan, kamu bisa membuat living wall yang indah dan bermanfaat untuk rumahmu. Tunggu apa lagi? Yuk, mulai berkreasi!
