Kaesang Keok di Kandang Sendiri, Bro Ron Sementara Curi Panggung Pemira Ketua Umum PSI

oleh -483 Dilihat
PEMIRA PSI

KabarBaik.co- Pemilihan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2025–2030 berubah menjadi panggung kejutan. Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo, yang semula digadang-gadang akan melenggang mulus memimpin partai, justru tertinggal dari sosok tak terduga. Ronald Aristone Sinaga alias Bro Ron.

Hasil sementara e-voting yang dirilis PSI pada Sabtu (12/7) lalu, Bro Ron menempati posisi teratas. Ia mengungguli Kaesang dan Agus Mulyono Herlambang yang berada di posisi ketiga. Padahal, rencananya pemilihan ini akan dibuka langsung oleh Jokowi. Kehadiran mantan Wali Kota Solo itu dinilai sejumlah pihak sebagai bentuk dukungan simbolik bagi Kaesang. Namun, realitas lapangan berkata lain.

“Saya tengok itu yang nomor satu itu Bro Ron,” ujar Plt Ketua Umum PSI, Andy Budiman, dalam jumpa pers di Jakarta. “Nomor dua Mas Kaesang, nomor tiga Bro Agus. Tapi sekali lagi, ini masih sementara.”

E-voting akan berlangsung hingga 18 Juli 2025 dengan melibatkan 187.306 anggota yang telah diverifikasi sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Data sementara menunjukkan lebih dari 10.000 suara telah masuk, dan angka ini terus bertambah seiring dengan partisipasi kader PSI dari seluruh Indonesia melalui laman resmi vote.psi.id.

Proses ini menjadi sorotan karena skala digitalnya, tapi juga karena arah politik yang mulai bergeser dari simbolisme ke substansi. Kaesang, yang membawa nama besar ayahnya, tampak goyah di tengah dorongan akar rumput yang menginginkan tokoh “dari dalam” yang telah lama berproses bersama partai. Di sinilah Bro Ron mencuat.

Dikenal karena gaya komunikasinya yang blak-blakan, sepak terjangnya sebagai pengusaha, whistleblower, dan aktivis digital, Bro Ron menjadi penantang yang tak bisa diremehkan. Ia bahkan sempat menyuarakan kritik pedas terhadap proyek-proyek pemerintah dan terlibat dalam aksi demonstrasi melawan institusi negara. Semua itu menjadikannya tokoh yang dekat dengan publik akar rumput PSI yang selama ini mendambakan ketegasan dan keberanian.

Kemenangan Bro Ron dalam hasil sementara ini bukan sekadar kejutan politik, melainkan sinyal bahwa internal PSI tak ingin menjadi partai keluarga. Jika tren ini bertahan hingga pengumuman resmi dalam Kongres PSI di Solo pada 19–20 Juli, maka sejarah bisa tercipta: seorang politisi “jalanan” mengalahkan anak presiden di partai yang dibuka langsung oleh ayahnya sendiri.

Partai anak muda ini tengah diuji. Apakah mereka berani tetap berdiri independen di tengah gelombang politik dinasti, atau justru menyerah pada nama besar? Waktu akan menjawab, tapi satu hal jelas: perlawanan Bro Ron adalah nyata, dan suaranya semakin nyaring.

Profil Bro Ron: Aktivis Blak-blakan Penantang Dinasti

Nama lengkapnya Ronald Aristone Sinaga, namun di panggung politik PSI ia lebih dikenal sebagai Bro Ron. Lahir di Ujung Pandang (Makassar) tahun 1977, Bro Ron meniti karier dari bawah, baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Ia menempuh pendidikan menengah di Chaffey High School dan Eisenhower High School, serta pelatihan vokasional di Valley Vocational Center, Virginia.

Kariernya beragam. Dari salesman mobil di AS, hingga eksekutif media di Trans7, NET TV, dan Link Net. Ia kemudian mendirikan sejumlah bisnis di bidang infrastruktur dan otomotif, termasuk PT Mulia Karya Sabat dan Dunia Motor Internasional.

Namun, Bro Ron bukan sekadar pengusaha. Ia dikenal sebagai sosok yang tak segan melawan ketidakadilan, bahkan terhadap institusi besar seperti Kementerian BUMN. Pada 2023, ia menggelar aksi protes di kantor Erick Thohir karena utang proyek yang belum dibayar—sebuah langkah frontal yang memperkuat citranya sebagai pembela pelaku usaha kecil dan menengah.

Di ranah politik, Bro Ron pernah mencalonkan diri sebagai caleg PSI di Dapil Jabar V pada Pemilu 2024, meski belum berhasil melenggang ke Senayan. Namun ia tak surut. Dalam Pemira PSI 2025, ia tampil sebagai penantang serius terhadap Kaesang.

Selain itu, Bro Ron kerap membongkar dugaan penyimpangan publik. Ia pernah mengekspos kasus Program Indonesia Pintar (PIP) di Jabar senilai Rp2 miliar dan surat permintaan dana CSR yang ia nilai tak etis.

Popularitasnya juga ditopang oleh media sosial. Ia aktif di Instagram, TikTok, dan YouTube dengan gaya bicara lugas dan orisinal. Ia punya pengikut loyal yang menyukai kontennya seputar otomotif, kritik sosial, hingga sindiran tajam kepada para pejabat. Istilah “bodat”—untuk menyindir pelanggar aturan—jadi ciri khasnya.

Namun, Bro Ron bukan tanpa kontroversi. Ia pernah dilaporkan atas dugaan penggelapan oleh sebuah perusahaan karet pada 2023 dan beberapa kali bersitegang dengan pejabat lokal. Meski demikian, ia tetap populer di kalangan akar rumput PSI—sebagai tokoh yang tak bisa dibungkam dan tak takut bersuara.

Jika ia benar-benar memenangkan kursi ketua umum, maka PSI akan dipimpin oleh figur yang lebih suka turun ke jalan ketimbang tampil di panggung elite. Figur yang berani menantang dinasti, bahkan saat dinasti itu datang dari Solo dan dari nama Jokowi sendiri. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.