KabarBaik.co – Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung akhirnya berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri pada Kamis (23/10). Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk permintaan maaf secara langsung atas penayangan program Exposed Uncensored di Trans7 yang dianggap menyinggung dan mencemarkan nama baik para kiai serta dunia pesantren.
Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa CT ini didampingi CEO detiknetwork Abdul Aziz dan Eks Menteri Pendidikan Nasional era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof. Mohammad Nuh. Mereka disambut hangat oleh keluarga besar pesantren, termasuk Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Muhammad Anwar Mansur serta Dzurriyah Pondok Pesantren Lirboyo KH. Abdul Mu’id (Gus Mu’id).
“Bapak Chairul Tanjung sudah langsung sowan kepada Kiai Haji Muhammad Anwar Mansur untuk menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan institusional. Kiai menerima dengan lapang dada, seraya berharap hal seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Gus Mu’id
Menurut Gus Mu’id, CT juga berkomitmen melakukan langkah konkret di internal Trans7 agar kasus serupa tidak terulang.
“Beliau menjamin tayangan yang menyinggung amaliyah Nahdliyin tidak akan muncul lagi. Bahkan Trans7 berjanji membantu mengembalikan citra pesantren yang sempat tercoreng,” imbuhnya.
Dalam keterangannya kepada media, CT menegaskan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas tayangan tersebut telah diberi sanksi tegas.
“Yang pertama, orang yang bertanggung jawab sudah dipecat. Yang kedua, production house yang memproduksi tayangan itu juga telah kami putus kerja samanya. Dan yang ketiga, acara tersebut kami hentikan total dan tidak akan tayang lagi selamanya,” kata CT.
Selain itu, CT menyampaikan akan memberikan pengarahan khusus kepada tim Trans7 agar lebih berhati-hati dalam menyusun program.
“Kami akan pastikan tidak ada lagi tayangan yang menyinggung amaliyah pondok pesantren. Siapa pun yang melanggar akan langsung diberhentikan,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, CT juga mengumumkan rencana Trans7 untuk menayangkan program khusus bertema pesantren, yang akan menampilkan nilai-nilai luhur, sejarah, dan kontribusi pesantren terhadap bangsa.
“Kami ingin masyarakat luas tahu bahwa pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga benteng moral dan pendidikan karakter bangsa. Inilah cara kami menebus kesalahan sekaligus mengedukasi publik,” jelasnya.
Kunjungan CT ke Lirboyo diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar hubungan antara dunia pesantren dan media tetap harmonis.
“InsyaAllah, dengan pertemuan ini suasana kembali tenang dan kondusif. Karena kebersamaan umat harus dijaga. Kita semua ingin umat Islam bersatu membangun bangsa yang lebih maju dan berkeadilan,” tutup CT. (*)