19 Tempat Wisata Bersejarah di Makkah Favorit Jemaah Haji Indonesia: Panduan Lengkap Ziarah Spiritual Saat Musim Haji

oleh -414 Dilihat
Gua Hira yang berada di Jabal Nur, tempat Nabi Muhammadi SAW menerima wahyu pertama. (Foto BPKH)

KabarBaik.co — Ibadah haji merupakan momen spiritual yang sakral bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk jemaah asal Indonesia. Namun, bagi banyak jemaah, perjalanan ke Tanah Suci bukan hanya tentang melaksanakan rukun haji, tetapi juga menelusuri jejak sejarah Islam yang kaya dan bermakna.

Sejumlah lokasi bersejarah di Makkah menjadi favorit jemaah Indonesia untuk dikunjungi selama musim haji. Berikut ulasan lengkap 19 tempat bersejarah tersebut, lengkap dengan petunjuk arah, jarak tempuh, dan tips agar perjalanan ziarah Anda semakin bermakna.

1. Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur, yang terletak sekitar 6-7 km utara Masjidil Haram, merupakan bukit tinggi yang menyimpan Gua Hira, tempat bersejarah turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Mendaki bukit setinggi 642 meter ini menjadi pengalaman spiritual sekaligus fisik yang menantang. Pendakian meliputi sekitar 1.750 anak tangga yang harus ditempuh dalam waktu 1-2 jam. Pemandangan kota Makkah dari puncak Jabal al-Nour sangat menakjubkan dan memberi ketenangan hati bagi setiap pengunjung.

Bagi jemaah Indonesia, mendaki Gua Hira seringkali menjadi momen refleksi diri dan memperdalam keimanan. Disarankan untuk memulai pendakian sebelum subuh agar udara masih sejuk dan menghindari keramaian. Persiapkan perlengkapan seperti air minum dan senter agar perjalanan terasa nyaman dan aman.

2. Jabal Tsur

Sekitar 7 km barat laut Masjidil Haram, Jabal Tsur menyimpan sejarah penting sebagai tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar saat hijrah dari Makkah ke Madinah. Gunung ini memiliki jalur trekking yang relatif ringan dan tidak terlalu curam, sehingga cocok untuk jemaah yang ingin berziarah sambil menikmati panorama sekitar.

Puncak Jabal Tsur menawarkan pemandangan luas kota Makkah dan atmosfer spiritual yang khas. Mendaki bukit ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang menghubungkan jemaah dengan perjuangan awal Nabi dalam menyebarkan Islam. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari ketika cuaca lebih sejuk.

3. Jabal Rahmah

Jabal Rahmah terletak sekitar 20 km timur Masjidil Haram di dataran Arafah. Bukit ini dikenal luas sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah terpisah dari surga. Jemaah sering mengunjungi lokasi ini untuk berdoa memohon rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT, terutama pada hari-hari wukuf di Arafah.

Selain nilai spiritualnya, Jabal Rahmah juga menawarkan pengalaman berziarah yang menghubungkan jemaah dengan asal-usul umat manusia. Pemandangan sekitar lembah dan dataran Arafah yang luas menambah kesakralan momen berdoa di tempat ini. Disarankan datang pada sore hari saat suhu lebih nyaman dan cahaya matahari tidak terlalu terik.

4. Masjid Namirah (Arafah)

Masjid Namirah yang berada di dataran Arafah sekitar 22 km dari Masjidil Haram, menjadi pusat ibadah wukuf, salah satu rukun haji yang paling penting. Setiap 9 Dzulhijjah, ribuan jemaah berkumpul di sini untuk mendengarkan khutbah wukuf yang penuh makna dan melaksanakan doa bersama dengan penuh kekhusyukan.

Masjid ini juga menjadi saksi sejarah khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW. Arsitektur masjid yang sederhana namun megah memberikan suasana spiritual yang mendalam bagi setiap pengunjung. Saat mengunjungi Masjid Namirah, penting bagi jemaah menjaga ketertiban dan kebersihan agar ibadah berjalan lancar.

5. Lembah Muhassab (Al-Abtah)

Lembah Muhassab atau dikenal juga dengan nama Al-Abtah, terletak tidak jauh dari Masjid Namirah di Arafah. Tempat ini memiliki nilai sejarah karena diyakini sebagai lokasi Nabi Muhammad SAW beristirahat setelah melaksanakan Haji Wada’ atau haji perpisahan yang menjadi haji terakhir dalam hidup beliau.

Mengunjungi lembah ini memberikan kesempatan bagi jemaah untuk merenungi perjuangan Nabi dalam menyampaikan dakwah Islam dan meneguhkan niat dalam ibadah haji. Suasana lembah yang tenang dan asri memberikan ketenangan tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menguatkan iman dan memperbanyak doa.

6. Masjid al-Jin

Masjid al-Jin berlokasi sekitar 2 km barat Masjidil Haram dan menjadi salah satu situs yang memiliki kisah unik dalam sejarah Islam. Di tempat inilah jin dikisahkan mendengarkan Al-Qur’an dan memeluk agama Islam setelah mendapatkan hidayah. Kisah ini menambah dimensi spiritual tentang betapa luasnya rahmat dan kekuasaan Allah.

Masjid yang relatif kecil ini sering dikunjungi jemaah yang ingin merasakan kedamaian dan menghayati kisah langka tersebut. Lokasinya yang mudah dijangkau, hanya 10 menit dari Masjidil Haram dengan berjalan kaki atau taksi, membuat masjid ini menjadi destinasi ziarah yang praktis dan bermakna.

7. Masjid Syajarah

Terletak sekitar 3 km dari Masjidil Haram, Masjid Syajarah dikenal sebagai tempat penting musyawarah bangsa Quraisy terkait perkembangan Islam pada masa awal dakwah Nabi Muhammad SAW. Lokasi ini menjadi saksi peristiwa besar yang menentukan arah sejarah Islam selanjutnya.

Selain nilai sejarah, masjid ini menawarkan suasana yang tenang dan nyaman untuk beribadah dan merenungi perjalanan dakwah Islam. Jemaah bisa mencapai lokasi dengan taksi dalam waktu 10-15 menit dan menikmati ziarah yang sarat makna.

8. Rumah Arqam bin Abi Arqam

Rumah Arqam bin Abi Arqam yang berjarak sekitar 1 km dari Masjidil Haram merupakan markas dakwah Nabi Muhammad SAW pada masa-masa awal Islam. Di sini, banyak sahabat pertama Islam menerima hidayah dan berikrar mendukung perjuangan Rasulullah.

Mengunjungi rumah ini memungkinkan jemaah merasakan atmosfer perjuangan dakwah tersembunyi yang penuh risiko. Lokasinya mudah dijangkau dengan berjalan kaki dan sering dijadikan tempat refleksi bagi jemaah yang ingin meneladani kesabaran dan keteguhan sahabat.

9. Dar Maulid Nabi (Rumah Kelahiran Nabi)

Dar Maulid Nabi yang terletak di kawasan Makkah Lama sekitar 1.5 km dari Masjidil Haram merupakan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saat ini, bangunan tersebut berfungsi sebagai perpustakaan yang menyimpan berbagai naskah dan dokumentasi sejarah penting.

Mengunjungi Dar Maulid Nabi menjadi kesempatan emas bagi jemaah untuk menghayati kehidupan awal Rasulullah dan mengenang perjuangannya sejak kecil. Suasana di sekitar lokasi ini masih memancarkan nilai sejarah yang kental, menjadikannya destinasi yang layak dikunjungi.

10. Masjid Bai’ah

Masjid Bai’ah, yang hanya berjarak sekitar 1 km dari Masjidil Haram, merupakan lokasi bersejarah tempat berlangsungnya bai’at Aqabah, awal terbentuknya masyarakat Islam Madinah. Tempat ini menyimpan nilai penting sebagai tonggak solidaritas dan perjanjian umat Islam pertama.

Bagi jemaah Indonesia, mengunjungi Masjid Bai’ah adalah momen untuk merenungkan komitmen dan kesetiaan terhadap agama. Masjid ini mudah diakses dengan berjalan kaki dan sering menjadi titik kunjungan singkat yang sarat makna.

11. Hijr Ismail

Hijr Ismail merupakan bagian dari Ka’bah berbentuk setengah lingkaran yang terletak di sisi luar Ka’bah. Diyakini sebagai bagian asli Ka’bah yang tidak termasuk dalam renovasi, tempat ini memiliki keutamaan untuk berdoa.

Jemaah yang melakukan tawaf biasanya memanfaatkan waktu di Hijr Ismail untuk berdoa dengan harapan doa mereka segera terkabul. Lokasinya yang berada di dalam Masjidil Haram membuatnya sangat mudah dijangkau selama ibadah.

12. Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim yang terletak dekat Ka’bah di dalam Masjidil Haram adalah batu tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah. Tempat ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi bagi umat Islam.

Mengunjungi Maqam Ibrahim menjadi pengalaman spiritual yang menguatkan keimanan. Jemaah disarankan untuk berdoa sambil menghadap maqam ini agar doa mereka mendapat keberkahan.

13. Sumur Zamzam

Sumur Zamzam yang terletak di dalam Masjidil Haram merupakan sumber air suci yang tak pernah habis, menjadi mukjizat Allah SWT bagi umat Islam. Air Zamzam dipercaya memiliki khasiat dan keberkahan luar biasa.

Jemaah haji selalu mengantre untuk mengambil air Zamzam sebagai bekal selama menjalankan ibadah haji maupun umrah. Membawa pulang air Zamzam menjadi simbol berkah dan kenangan dari Tanah Suci.

14. Pemakaman Ma’la

Pemakaman Ma’la, yang berjarak sekitar 2 km utara Masjidil Haram, adalah tempat peristirahatan terakhir para sahabat Nabi dan keluarga Rasulullah. Tempat ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang mendalam.

Berziarah ke Ma’la menjadi momen untuk mendoakan para pejuang Islam terdahulu serta merenungkan kefanaan hidup. Suasana pemakaman yang tenang membuat para pengunjung dapat beribadah dan berdoa dengan khusyuk.

15. Dzat Irq (Miqat)

Dzat Irq adalah salah satu titik miqat yang digunakan oleh jemaah haji dari wilayah Irak dan sekitarnya, berjarak sekitar 350 km dari Makkah. Lokasi ini menjadi tempat wajib bagi mereka mengenakan ihram dan berniat memulai ibadah haji dengan penuh kesungguhan.

Meski berjarak jauh, Dzat Irq menjadi bagian penting dari jaringan miqat di sekitar Makkah. Jemaah yang melewati titik ini biasanya melakukan persiapan fisik dan spiritual sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tanah Suci, memastikan kesucian dan kesempurnaan ibadah yang dijalankan.

16. Masjid Ji’ranah

Masjid Ji’ranah terletak sekitar 20 km timur Masjidil Haram dan menjadi salah satu miqat penting bagi jemaah yang datang dari arah Madinah. Tempat ini digunakan sebagai lokasi niat ihram sebelum memasuki Makkah, sehingga sangat vital bagi kelancaran ibadah haji dan umrah. Jemaah biasanya berhenti sejenak di sini untuk mengenakan pakaian ihram dan melafalkan niat, menandai dimulainya rangkaian ibadah suci.

Selain fungsi ritual, Masjid Ji’ranah memiliki suasana yang tenang dan teduh, cocok untuk berdoa dan beristirahat sejenak setelah perjalanan jauh. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan dari jalan utama menuju Makkah, sehingga menjadi titik persiapan spiritual yang nyaman bagi jemaah.

17. Perpustakaan Makkah al-Mukarramah

Terletak tidak jauh dari Masjidil Haram, Perpustakaan Makkah al-Mukarramah adalah pusat literatur dan dokumentasi Islam yang kaya akan naskah kuno dan kitab-kitab bersejarah. Tempat ini menjadi destinasi penting bagi para pengunjung yang ingin memperdalam pengetahuan tentang sejarah Islam dan perkembangan peradaban umat Muslim.

Perpustakaan ini juga sering menjadi lokasi kajian dan diskusi ilmiah, sehingga memberikan suasana intelektual yang mendukung pemahaman agama secara lebih mendalam. Jemaah yang ingin menambah wawasan spiritual dan sejarah sangat disarankan untuk menyempatkan waktu berkunjung ke sini.

18. Museum Haramain Al-Sharifain

Museum Haramain Al-Sharifain yang berjarak sekitar 10 km dari Masjidil Haram menyimpan koleksi artefak langka dari dua Masjid Suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di sini, pengunjung dapat melihat pintu asli Ka’bah, mimbar Nabi Muhammad SAW, manuskrip kuno, serta benda-benda bersejarah lainnya yang mengisahkan perjalanan Islam selama berabad-abad.

Mengunjungi museum ini memberikan pengalaman edukatif sekaligus spiritual bagi jemaah, karena mereka bisa melihat langsung benda-benda sakral yang menjadi saksi bisu sejarah Islam. Museum ini dilengkapi dengan fasilitas modern dan pemandu yang siap menjelaskan tiap koleksi secara mendetail, sehingga kunjungan semakin bermakna.

19. Al-Zaher Palace Museum

Al-Zaher Palace Museum yang terletak di pusat kota Makkah merupakan museum sejarah yang menampilkan foto-foto, dokumen, dan artefak penting yang berkaitan dengan perkembangan Makkah dari masa ke masa. Museum ini menceritakan transformasi Makkah dari kota kecil menjadi pusat spiritual umat Islam dunia.

Selain koleksi sejarah, museum ini memberikan gambaran kehidupan sosial dan budaya masyarakat Makkah yang beraneka ragam. Jemaah yang mengunjungi museum ini dapat memahami lebih dalam tentang akar budaya dan tradisi yang mewarnai Tanah Suci.

Meski berjarak jauh, Dzat Irq menjadi bagian penting dari jaringan miqat di sekitar Makkah. Jemaah yang melewati titik ini biasanya melakukan persiapan fisik dan spiritual sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tanah Suci, memastikan kesucian dan kesempurnaan ibadah yang dijalankan.

Menjelajahi ke-19 lokasi bersejarah di Makkah bukan sekadar aktivitas wisata, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang memperkaya batin dan memperdalam pemahaman agama. Setiap tempat menyimpan kisah dan nilai sejarah yang memperkuat ikatan hati jemaah dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya.

Bagi jemaah haji Indonesia, menyempatkan waktu berziarah ke tempat-tempat ini dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi, sekaligus memperkaya pengalaman ibadah di Tanah Suci. Persiapkan fisik dan mental Anda dengan baik, atur jadwal kunjungan, dan nikmati setiap momen penuh berkah selama musim haji. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.