KabarBaik.co – Gelombang keresahan masyarakat Kabupaten Mojokerto terhadap maraknya praktik judi sabung ayam akhirnya berujung tindakan tegas aparat gabungan TNI dan Polri.
Dua lokasi yang disinyalir kuat menjadi ajang perjudian adu unggas tersebut diobrak-abrik dan dibumihanguskan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua lokasi yang menjadi sasaran operasi penertiban adalah arena di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, dan satu lagi di Desa Temon, Kecamatan Trowulan.
Langkah ini diambil sebagai respons atas aduan masyarakat yang merasa terganggu dengan aktivitas ilegal yang kerap menimbulkan keramaian dan potensi gangguan keamanan di lingkungan mereka.
Sayangnya, saat tim gabungan tiba di lokasi, tidak didapati adanya aktivitas perjudian yang tengah berlangsung. Kendati demikian, aparat tidak tinggal diam.
Guna mencegah arena tersebut kembali digunakan untuk praktik haram, polisi mengambil tindakan tegas dengan membakar seluruh bangunan dan perlengkapan yang mendukung sabung ayam.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menegaskan bahwa pembongkaran dan pembakaran ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan menutup celah bagi kegiatan serupa untuk kembali marak.
“Kami lakukan pembongkaran. Semua peralatan dan arena judi kami bakar supaya tidak dipakai lagi,” ujarnya kepada awak media pada Rabu (14/5).
Lebih lanjut, AKBP Ihram menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memberantas penyakit masyarakat, termasuk perjudian dan premanisme. .
“Peran serta masyarakat dalam membantu kepolisian menjadi sentral. Baik adanya aktivitas perjudian maupun premanisme,” tutur Kapolres.
Pihaknya mengimbau warga untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk indikasi atau kegiatan yang mengarah pada praktik judi sabung ayam maupun tindakan premanisme yang meresahkan.
“Masyarakat dapat menyampaikan laporan secara langsung ke kantor polisi terdekat, menghubungi call center 110, atau bahkan melalui nomor pribadi AKBP Ihram,” katanya.
Dengan nada tegas, Kapolres Mojokerto menyatakan komitmennya untuk menindak tegas para pelaku perjudian dan premanisme yang beroperasi di wilayah hukumnya.
“Segera laporkan jika menemukan. Akan langsung kami tindak tegas,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto.(*)
