KabarBaik.co – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri menggelar launching PKK SIGAP Kota Kediri dengan tema solutif mengelola bahan pangan untuk kendalikan inflasi, bertempat di salah satu hotel di Kota Kediri, Senin (24/6).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri M. Choirur Rofiq mengatakan jika tujuan digelarnya acara tersebut dalam rangka program pengendalian inflasi. Sebelumnya, juga dibuka sekolah pengendalian inflasi yang diikuti oleh 25 sekolah SMP.
Inflasi merupakan indikator yang menunjukkan harga barang dan jasa apakah cenderung naik atau turunnya. Choirur menyebut jika Inflasi Indonesia tahun 2024 ini lebih baik dibanding negara-negara lain.
“Kota Kediri sendiri tahun 2023 inflasinya tercatat 2,4 persen, ini menunjukkan bahwa secara umum barang-barang di Kota Kediri itu kenaikkannya sekitar 2,4 persen dan ini sejalan dengan tingkat inflasi nasional,” ucapnya.
Selain itu untuk mengendalikan harga tidak hanya bisa dilakukan oleh Pemkot Kediri, Bank Indonesia atau pihak pihak lain. Tetapi juga bisa dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya PKK yang memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi.
Antara lain cara yang bisa dilakukan ialah urban farming atau memanfaatkan linkungan di sekitar untuk menanam tanaman-tanaman yang menyebabkan inflasi. Serta mengolah produk pasca panen seperti pemanfaatan olahan cabai kering.
Komoditas di Kota Kediri ini yang menyebabkan inflasi berulang-ulang ialah cabai dan tomat.
Sementara itu, PJ Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan jika inflasi bisa disiasati dengan melakukan pendekatan bersama untuk mengelola bahan pangan secara bijak. Tujuannya agar bahan pangan murah, Selain itu juga bisa dengan memanfaatkan lahan di rumah.
Zanariah juga mengapresiasi langkah tepat BI Kediri dengan menggandeng TP PKK Kota Kediri sebagai mitra dalam menyukseskan pengendalian inflasi. Sebab PKK erat kaitannya dengan keluarga, dan komoditas terbanyak penyumbang inflasi terdapat di sektor konsumsi rumah tangga.
“Harapannya dengan gerakan ini kita bisa mengendalikan inflasi bersama-sama agar kedepan lonjakan harga pangan di pasar tidak begitu tinggi. Jangan punic buying, bijak belanja, saya juga berharap ilmu yang sudah didapat di acara ini langsung dipraktikkan dan disebarluaskan pada ibu-ibu lainnya agar upaya inflasi di Kota Kediri lebih terkendali,” pungkasnya. (*)