KabarBaik.co – Riak air Waduk Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Sabtu (9/8) sore seakan menjadi panggung besar. Dua perahu dari sisi kiri dan kanan waduk meluncur serempak. Di ujungnya anak-anak menari bak ikon pacu jalur yang mengajak penonton larut dalam gelombang semangat. Sorak sorai ribuan warga memadati tepian, membentuk dinding suara yang memantul di permukaan air.
Lomba balap perahu dayung memperebutkan Piala Kapolres itu dibuka langsung oleh Kapolsek Duduksampeyan AKP Hendrawan mewakili Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu yang berhalangan hadir. Dalam pesan yang disampaikan, Kapolres mengapresiasi partisipasi masyarakat serta mengimbau peserta menjaga sportivitas dan menghimbau suporter tidak melakukan arak-arakan atau konvoi di jalan.
Kepala Desa Gredek, M. Bahrul Ghofar, mengungkapkan lomba yang biasanya memperebutkan Piala Bupati ini tahun ini berbeda yaitu dengan menghadirkan Piala Kapolres sebagai bentuk penghormatan pada peringatan HUT Bhayangkara yang beriring dengan peringatan perayaan HUT RI. “Ini apresiasi kami kepada bapak Kapolres Gresik yang luar biasa dalam memberikan pelayanan dan keamanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Perlombaan perahu dayung di Gredek mulai digelar sejak 2020. Telah lima tahun berjalan, ajang ini tetap menjadi kalender tahunan perayaan kemerdekaan. Tahun ini, sebanyak 24 peserta berkompetisi, termasuk empat tim atlet dari Gresik, Sidoarjo, hingga Jawa Tengah. Hadiah untuk juara pertama senilai Rp15 juta plus trofi, juara kedua Rp10 juta, juara ketiga Rp5 juta, dan juara keempat Rp2,5 juta.
Ghofar menegaskan, selain memeriahkan HUT RI, lomba ini adalah medium untuk menumbuhkan semangat kemerdekaan. “Dari sini, kami ingin semangat kemerdekaan terus mengalir,” katanya.
Gelombang air waduk hari itu tak hanya mengantarkan perahu ke garis finis, tetapi juga menyimpan gema kebersamaan dan simbol perlawanan terhadap apapun yang meredupkan semangat. Di Gredek, kemerdekaan dirayakan bukan hanya dengan bendera di tiang, tapi juga dengan kayuhan yang memecah air, mengayuh sejarah, dan mendayung harapan. (*)