25 WBP Terima Ijazah Kesetaraan, Mbak Wali Apresiasi Lapas Kediri Wujudkan Pendidikan Tanpa Batas

oleh -884 Dilihat
kediri
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati saat menyapa WBP peserta program pendidikan kesetaraan secara daring dari Aula Ki Hajar Dewantara. (Istimewa)

KabarBaik.co – Sebanyak 25 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Kediri resmi menerima ijazah pendidikan kesetaraan tahun ajaran 2024–2025. Penyerahan ijazah ini merupakan bagian dari Program Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri di Aula Ki Hajar Dewantara, Senin (7/7).

Para WBP mengikuti kegiatan secara daring melalui Zoom dari dalam lapas, bersama lebih dari 200 peserta didik dari 11 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan 1 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang hadir langsung untuk menerima ijazah Paket A, B, dan C.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada Lapas Kediri yang turut aktif dalam program pendidikan kesetaraan. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang sedang menjalani pidana.

“Untuk mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN, angka putus sekolah harus ditekan hingga nol. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Pendidikan bukan hanya soal usia, tapi tentang harapan dan masa depan,” ujar Mbak Wali.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Moh. Anang Kurniawan, turut menyampaikan bahwa dari 439 peserta didik yang tercatat, 25 di antaranya berasal dari Lapas Kediri dan menjadi bagian dari PKBM Al Rahman. Ia memberikan apresiasi khusus kepada PKBM Al Rahman sebagai satu-satunya PKBM yang secara konsisten menyelenggarakan pembelajaran langsung di dalam lapas.

“Kalau PKBM Al Rahman bisa masuk ke lapas, PKBM lain pun mestinya bisa menjangkau lebih luas,” tegas Anang.

Usai penyerahan simbolis ijazah, Wali Kota menyapa langsung para WBP peserta program kesetaraan. Dalam kesempatan tersebut, Kalapas Kediri melaporkan bahwa saat ini terdapat 9 WBP yang mengikuti Paket C, 7 orang di Paket B, dan 2 orang di Paket A, sementara 7 peserta lainnya telah bebas melalui program integrasi pembebasan bersyarat dan cuti bersyarat.

Kalapas menyebut program ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari pembinaan kepribadian yang nyata. Pendidikan menjadi bekal penting bagi para WBP untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti.

“Program PKBM ini tidak hanya membantu menurunkan angka ATS, tapi juga menjadi sarana pembinaan karakter dan kemandirian,” jelas Kalapas.

Sebagai penutup, Mbak Wali kembali menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi menjamin hak pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia berharap program pendidikan di dalam lapas terus mendapat dukungan agar bisa berlanjut secara berkesinambungan.

“Terima kasih kepada Lapas Kediri dan seluruh pihak yang terlibat. Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih bermartabat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhamad Dastian Yusuf
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.