3 Orang Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PDIP Cilacap, Ada Sosok Dokter hingga Mantan Sopir Angkot

oleh -884 Dilihat
1a6c0d06 2acb 4b5e adc1 5e552c648972
dr Andika Bintang S serahkan formulir pendaftaran bakal calon bupati Cilacap di Kantor DPC PDIP Cilacap. (Foto: */Estanto Prima Yuniarto)

KabarBaik.co – Tiga orang yakni M Sutarwo, dr Andika Bintang S, dan Nawa Nugrahasiwi telah mendatangi Kantor DPC PDIP Cilacap. Mereka mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Cilacap untuk bertarung pada Pilkada 2024.

Nantinya, formulir mereka akan dimintakan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Sejumlah elemen masyarakat telah ambil bagian untuk berkiprah membangun Cilacap dengan mendaftarkan diri melalui partai berlambang kepala banteng moncong putih ini.

Yang menarik, masing-masing bakal calon kepala daerah (bacakada) ini memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari mantan sopir angkot hingga dokter.

Setelah mendaftar beberapa waktu lalu, mereka diminta mengembalikan formulir pendaftaran di Sekretariat PDI-P Kabupaten Cilacap, Sabtu (25/5) kemarin.

M Sutarwo, mantan sopir angkot yang kini menjadi pengusaha sukses, Andika Bintang S seorang dokter muda, dan Nawa Nugrahasiwi dikenal sebagai tokoh masyarakat di Cilacap.

Satu di antara dua orang yaitu Nawa Nugrahasiwi mendaftar sebagai calon wakil bupati. Sutarwo dan Andika mendaftar sebagai calon bupati.

Usai menyerahkan formulir pendaftaran, M Sutarwo mengaku dirinya mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati (bacabup) untuk memperjuangkan keinginan masyarakat di wilayah Cilacap bagian barat, yakni pemekaran.

“Saya dapat amanat dari leluhur saya, dan kita ketahui bersama bahwa perjuangan pemekaran Cilacap bagian barat sudah 16 tahun lamanya. Namun belum membuahkan hasil, dan inilah motivasi saya kenapa saya harus tampil dalam pusaran kekuasaan Cilacap. Bagi saya, ini tugas suci dari leluhur saya untuk memekarkan Kabupaten Cilacap,” kata Sutarwo.

Ia menambahkan, yang mendasari dirinya maju mencalonkan diri adalah karena ingin benar-benar membumikan Tri Sakti Bung Karno di bumi Cilacap yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Selain itu, kata Sutarwo, peningkatan kesejahteraan kaum buruh menjadi salah satu keinginannya yang nanti akan diperjuangkan apabila mendapat rekomendasi sebagai calon bupati, dan terpilih.

“Apabila Bu Megawati memberikan rekom kepercayaan kepada saya, karena latar belakang saya berasal dari golongan buruh, otomatis yang akan saya perjuangkan adalah peningkatan kesejahteraan buruh di Cilacap. Karena kita lihat, UMK di Jawa Tengah tergolong rendah,” ujar mantan Ketua PAC PDIP Kecamatan Cimanggu ini.

Lain dengan dokter muda asal Cilacap, Andika Bintang S. Ketika ditemui, ia menyampaikan dirinya memberanikan diri mengikuti kontestasi Pilkada dan mendaftar sebagai bakal calon bupati atas dasar memajukan Kabupaten Cilacap.

“Saya terpanggil, dan berjuang bersama PDI-P atas dorongan dari teman-teman di PDI-P untuk berkiprah membangun Kabupaten Cilacap supaya lebih maju dan ekonominya meningkat, sehingga masyarakatnya sejahtera. Dan kebetulan saya lama di Batam, disamping berprofesi dokter, saya juga memiliki beberapa klinik dan rumah sakit,” kata Andika.

Selama di Batam, ia memperhatikan pola wilayah dan sistemnya hampir sama.

“Sama-sama di tepi pantai, banyak industri. Sehingga apabila saya mendapat mandat sebagai calon bupati, saya ingin bagaimana Cilacap berkembang, tentunya dengan banyak investor dari luar yang masuk,” tandasnya.

Berbeda dengan Nawa Nugrahasiwi, bakal calon wakil bupati Cilacap dari PDIP.

Nawa yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di Cilacap ini mengaku jika dirinya ikut ambil bagian menjadi peserta di Pilkada 2024 lantaran desakan teman-teman di lapisan bawah yang menginginkannya maju sebagai calon wakil bupati.

“Sebenarnya saya tidak berkehendak untuk mencalonkan wakil bupati, tetapi desakan dan dorongan teman-teman serta lapisan bawah, mulai dari nelayan, petani, pelaku UMKM, dan lainnya yang ada di Kabupaten Cilacap, akhirnya saya niat untuk mendaftarkan diri,” ungkap Nawa.

Ia juga melihat Kabupaten Cilacap masih stagnan. “Tidak ada lonjakan investor yang masuk. Padahal Cilacap ini sangat potensial. Kemudian masalah pupuk yang dihadapi petani, sektor UMKM yang saya lihat masih kurang mendapat perhatian. Ini nanti yang akan saya perhatikan apabila mendapat rekom dan terpilih,” tandas Nawa.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Estanto Prima Yuniarto
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.