KabarBaik.co – Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memperkuat langkah pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, khususnya kanker payudara yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru, tercatat 380 kasus kanker payudara telah terdeteksi di berbagai fasilitas kesehatan di wilayah Blitar, dengan 94 kasus di antaranya merupakan warga Kota Blitar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar Dharma Setiawan, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan program deteksi dini serta edukasi kesehatan bagi perempuan di Kota Blitar.
Dari data data Kementerian Kesehatan RI, kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia, mencapai 42 kasus per 100.000 perempuan.
“Kanker payudara kerap ditemukan pada kelompok usia rentan, yakni 45 hingga 54 tahun. Sebagian besar baru diketahui dalam kondisi stadium lanjut karena kurangnya kesadaran melakukan pemeriksaan dini,” ungkap Dharma, Selasa (14/10).
Dharma menambahkan, Dinkes Kota Blitar akan terus memperkuat program skrining dan edukasi melalui jaringan puskesmas dan posyandu di seluruh wilayah. Perempuan, terutama yang berusia di atas 30 tahun, didorong untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di fasilitas kesehatan terdekat.
“Kanker payudara dapat ditekan bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari kesadaran dan keberanian perempuan untuk memeriksakan diri sejak dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, kampanye deteksi dini kanker payudara menjadi bagian dari komitmen Pemkot Blitar untuk mendukung program nasional eliminasi kanker dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.(*)