KabarBaik.co – Struktur birokrasi Pemkab Kediri kembali mengalami penyempurnaan. Empat OPD resmi berganti nama seiring dengan pelantikan sejumlah pejabat untuk menyesuaikan nomenklatur baru.
Pelantikan dilakukan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau akrab disapa Mas Dhito di Ruang Joyoboyo, Jumat (25/7).
“Ini hanya perubahan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja), perubahan nama saja, belum ada pejabat baru,” ujar Mas Dhito usai pelantikan.
Perubahan nama OPD ini dinilai sebagai langkah adaptif birokrasi agar lebih responsif terhadap tantangan zaman. Keempat OPD tersebut yakni,
Dinas Perdagangan menjadi Dinas Perdagangan dan Perindustrian, BPKAD menjadi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Balitbangda berubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA ), dan BKD menjadi Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM).
Total sebanyak 71 pejabat dilantik. Rinciannya terdiri dari 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, 18 pejabat administrator, 22 pejabat pengawas, dan 29 pejabat fungsional.

Mas Dhito menjelaskan pelantikan ini menjadi bagian awal dari proses penataan birokrasi yang lebih luas. Beberapa posisi pimpinan OPD saat ini masih dijalankan oleh pelaksana tugas (Plt), dan pengisian jabatan secara definitif tengah dipersiapkan.
“Memang nanti Kabupaten Kediri akan ada mutasi, tapi lebih pada mengisi pos-pos yang kosong, terutama agar tidak terlalu banyak Plt,” ungkapnya.
Tak hanya itu, penataan juga menyasar distribusi SDM yang lebih merata, khususnya untuk sektor pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Langkah ini dinilai penting guna memastikan efektivitas kerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Plt Kepala BKPSDM Kabupaten Kediri Noor Rokhayati menambahkan bahwa pelantikan pejabat struktural ini semata karena penyesuaian nama OPD. Sedangkan untuk pejabat fungsional, terdiri dari 15 tenaga kesehatan, 10 pengawas sekolah, 3 penilik, dan 1 perancang peraturan perundang-undangan.
“Dengan perubahan ini, harapannya tentu ada peningkatan kinerja. Struktur baru ini dibuat untuk memaksimalkan organisasi,” pungkas Noor. (*)