KabarBaik.co – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebut Bulog telah menyiapkan beberapa skema untuk percepatan penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Rizal mengatakan Bulog telah mendapat penugasan untuk segera menyalurkan beras SPHP untuk mengintervensi harga beras di lapangan.
“Kita kan dalam penyaluran beras SPHP itu, yang pertama ke pengecer-pengecer pasar. Itu mereka menggunakan aplikasi SPHP, jadi pengecer-pengecer tersebut itu harus mengikuti aturan SPHP,” kata Rizal di Jakarta, Rabu (13/8).
Skema penyaluran kedua, SPHP akan didistribusikan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Jumlah pendistribusian akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.
Selanjutnya, skema ketiga adalah penyaluran juga dapat dilakukan melalui koperasi pada kementerian maupun lembaga pemerintah lainnya.
“Kementerian dan lembaga kan ada koperasi-koperasinya itu. Itu boleh termasuk TNI/Polri ada koperasinya itu. Kemudian yang keempat adalah teman-teman BUMN, kayak PT POS, ID FOOD, terus PTPN, itu kan juga ada tuh koperasinya itu,” ujarnya.
Bulog mencatat penyaluran beras SPHP sudah mencapai 18.500 ton hingga pekan pertama Agustus 2025. Pemerintah dan Bulog terus melakukan langkah stabilisasi harga salah satunya melalui penyaluran beras program SPHP yang ditargetkan 1,5 juta ton hingga Desember 2025.
Dalam proses penyaluran, lanjut Rizal, terdapat sejumlah hambatan, salah satunya adalah terkait penggunaan aplikasi.
Menurutnya, pengecer belum terbiasa menggunakan aplikasi SPHP. Selain itu, gawai yang dimiliki oleh pengecer kurang mendukung untuk penggunaan aplikasi tersebut.
“Memang satu, karena semua ini menggunakan aplikasi, kan tidak semuanya langsung bisa cepat. Namanya, mohon maaf, kan perlu sosialisasi. Kadang-kadang kita bantu lewat teman-teman cabang-cabang Bulog yang ada di wilayah. Kita bantu bagaimana supaya mereka bisa menggunakan aplikasi itu,” jelas Rizal. (ANTARA)