KabarBaik.co – RSUD Ibnu Sina kian meneguhkan posisinya bukan hanya sebagai pusat pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai rumah sakit pendidikan. Langkah itu dimantapkan lewat Forum Group Discussion (FGD) bertema “RSUD Ibnu Sina sebagai Rumah Sakit Pendidikan” yang digelar Pemerintah Kabupaten Gresik bersama manajemen rumah sakit, Kamis (18/9).
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, menekankan pentingnya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dalam pengelolaan rumah sakit pendidikan. “SOP harus jelas, agar tidak ada kekeliruan. Serta jangan lupa, adab dan soft skill juga wajib dijaga,” tegasnya. Ia menambahkan, mahasiswa yang menempuh pendidikan di RSUD Ibnu Sina dituntut tak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki empati dan etika dalam melayani pasien.
Direktur RSUD Ibnu Sina dr. Soni, mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 45 institusi pendidikan yang menjalin kerja sama dengan rumah sakit. “RSUD Ibnu Sina kini menjadi rumah sakit tipe B pendidikan dengan akreditasi paripurna. Selain pelayanan, pendidikan juga menjadi komitmen besar kami,” ujarnya.
Dukungan sekaligus pengingat datang dari Komisi IV DPRD Gresik. Anggota dewan, Jumanto dan Imam Syaifudin, menegaskan bahwa peningkatan fungsi pendidikan tidak boleh mengurangi mutu layanan kepada masyarakat. “Integritas pelayanan harus tetap nomor satu. Ini juga harus ditanamkan kepada mahasiswa yang magang, bahwa pasien adalah prioritas utama,” kata keduanya.
Forum juga menyinggung pengembangan program jangka panjang, termasuk peluang beasiswa kedokteran bagi keluarga tidak mampu melalui kerja sama dengan universitas mitra. Inisiatif ini diharapkan sejalan dengan visi Pemkab Gresik untuk menurunkan angka kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan.
RSUD Ibnu Sina yang berlokasi di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, kini berstatus rumah sakit kelas Tipe B Pendidikan dengan akreditasi paripurna dan memiliki 347 tempat tidur. Hingga September 2025, tercatat 148 peserta didik tengah menempuh pendidikan klinik di rumah sakit ini. Mereka terdiri dari dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, residen PPDS Universitas Airlangga, serta mahasiswa keperawatan, gizi, farmasi, dan kebidanan dari berbagai perguruan tinggi.
Dengan basis tersebut, RSUD Ibnu Sina kian memantapkan langkah sebagai rumah sakit pendidikan yang tidak hanya menjadi ruang praktik, tetapi juga pusat penelitian, pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.(*)








