KabarBaik.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto merilis angka kemiskinan terbaru per Maret 2025. Persentase penduduk miskin tercatat 8,79 persen, turun 0,58 poin dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (9,37 persen).
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 102,67 ribu jiwa, berkurang sekitar 6,05 ribu jiwa dibanding Maret 2024,” kata Kepala BPS Kabupaten Mojokerto Dwi Yuhenny, dalam rilis resmi, Rabu (10/9).
Menurut BPS, garis kemiskinan per kapita di Mojokerto pada Maret 2025 sebesar Rp 526.397 per bulan. Sementara rata-rata garis kemiskinan rumah tangga mencapai Rp 2,25 juta per bulan dengan 4,29 anggota rumah tangga.
Secara provinsi, angka kemiskinan Mojokerto berada di bawah rata-rata Jawa Timur yang masih 9,50 persen. Dengan capaian tersebut, Mojokerto menempati urutan ke-19 terendah dari 38 kabupaten/kota di Jatim, naik dari posisi ke-21 pada 2024.
Pemerintah pusat sendiri tengah memperkuat strategi pengentasan kemiskinan melalui Instruksi Presiden No. 4/2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini diharapkan mampu membuat intervensi lebih tepat sasaran, khususnya bagi kelompok miskin ekstrem dan rentan miskin.
Selain itu, pemerintah menyiapkan tiga langkah jangka pendek, yakni penebalan bantuan sosial, perluasan penerima bantuan, dan keberlanjutan program. Bantuan pangan seperti beras, telur, dan daging ayam akan tetap menjadi acuan kebutuhan dasar dalam menghitung kemiskinan makro.
Dengan data terbaru ini, Mojokerto dihadapkan pada tantangan ganda: menjaga tren penurunan angka kemiskinan sekaligus mempersempit jurang ketimpangan di antara kelompok miskin.(*)