KabarBaik.co – Memasuki musim kemarau tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang siaga untuk wilayah yang berpotensi kekeringan. BPBD mencatat dari hasil pemetaan ada 21 desa yang berada dalam 7 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menyatakan, data yang gunakan untuk memetakan daerah rawan kekeringan pada 2024 ini adalah pelaksanaan tanggap darurat pada periode 2023. “Awalnya hanya 20 desa di 6 kecamatan, terus ada tambahan satu kecamatan lagi,” kata Sadono, Rabu (31/7).
Sadono menyebut satu desa dan kecamatan yang dimaksud yaitu Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan. Menurutnya, meski posko di kantor BPBD Kabupaten Malang sudah dibuka, namun sampai sekarang belum ada warga yang mengalami kekeringan.
“Sampai sekarang belum ada permintaan air bersih dari wilayah dan desa, mungkin memang hujan masih terjadi beberapa kali di Malang selatan yang menyebabkan stok dan sumber mata air masih tersedia,” tutur Sadono.
Sadono menjelaskan mekanisme pengajuan air bersih. Yaitu desa membuat pengajuan air bersih melalui kecamatan yang ditujuan ke bupati dengan ditembuskan ke BPBD Kabupaten Malang.
“Mekanisme ini harus kita lalui karena merupakan syarat nantinya dalam meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap apabila memang diperlukan,” tegas Sadono. (*)