91 Santri Diduga Masih Tertimbun, BNPB Turun Tangan Tangani Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

oleh -1347 Dilihat
IMG 20251001 WA0005
Petugas gabungan saat Berupaya evakuasi korban Musala ambruk (Achmad Adi Nurcahya)

KabarBaik.co – Upaya penyelamatan santri yang tertimpa reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih berlangsung hingga Selasa (30/9) malam. Tim gabungan yang diterjunkan terus berusaha mengevakuasi korban meski terkendala kondisi bangunan yang labil.

Hingga pukul 19.00 WIB, berdasarkan data absensi santri, tercatat 91 orang diduga masih berada di balik timbunan beton. Jumlah personel yang dikerahkan pun tidak sedikit, mencapai 332 orang yang terdiri dari Basarnas, BPBD Jatim, BPBD Sidoarjo, BPBD kabupaten sekitar, hingga unsur TNI-Polri serta relawan.

Meski peralatan berat telah disiapkan di lokasi, penggunaannya belum bisa dilakukan. Tim khawatir getaran yang ditimbulkan justru memicu runtuhan susulan dan membahayakan korban yang diduga masih hidup. Karena itu, teknik manual menjadi pilihan utama untuk membuka akses.

Sejumlah lubang kecil digali guna menjangkau area di mana suara dan tanda-tanda kehidupan korban masih terdeteksi. Bahkan, tim sempat menyalurkan makanan dan minuman lewat celah bangunan untuk enam korban yang diperkirakan masih bertahan di dalam.

Situasi ini membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Basarnas selaku komando operasi menekankan bahwa langkah penggunaan alat berat baru akan diambil jika tidak ada lagi tanda-tanda korban selamat.

Selain di lokasi, penanganan juga berfokus pada korban yang berhasil dikeluarkan. Data sementara mencatat total 100 orang terdampak. Dari jumlah itu, 70 orang diperbolehkan pulang, 26 masih menjalani rawat inap, sementara tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan satu pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Lima rumah sakit utama menjadi rujukan para korban, antara lain RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajjar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RS Unair. Dari laporan sementara, RSUD RT Notopuro menerima pasien terbanyak, yakni 40 orang dengan delapan masih dirawat dan dua meninggal dunia.

Di sisi lain, RS Siti Hajjar menampung 52 pasien, termasuk 11 rawat inap, satu meninggal dunia, dan satu dirujuk. Sedangkan RS Delta Surya menangani enam pasien rawat inap, RS Sheila Medika mencatat satu pasien yang sudah pulang, dan RS Unair merawat satu pasien rawat inap.

Tragedi ini ikut menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto dijadwalkan meninjau langsung lokasi pada Rabu (1/10). Bersama Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan, rombongan akan terbang dari Jakarta pagi hari dan langsung menuju Sidoarjo untuk memberikan pendampingan terhadap operasi SAR.

BNPB menyebut insiden ini masuk kategori kegagalan teknologi konstruksi sesuai amanat UU No. 24 Tahun 2007. Karena itu, intervensi dari BNPB akan difokuskan pada percepatan penanganan darurat, terutama pencarian korban dan penyiapan langkah teknis yang aman untuk membersihkan reruntuhan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.