98 Tahun Persebaya: Menapak Jejak, Menyalakan Tekad

oleh -568 Dilihat
PERSEBAYA ZIARAH e1750185510389
ajaran pelatih dan pemain Persebaya melakukan ziarah ke makam pendiri klub, M. Pamoedji, di TPU Karang Tembok, Selasa (17/6) pagi. (Foto Persebaa.id)

KabarBaik.co- Saat kabut pagi masih menyelimuti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karang Tembok, Surabaya, jajaran pelatih dan sejumlah pemain Persebaya bak rombongan pelaut yang mendarat di pulau asal. Mereka berziarah ke makam M. Pamoedji, sang pendiri klub. Di sanalah akar dihormati, sebagai jembatan batin menyambut ombak Liga 1 musim 2025/2026 yang bergulung mulai Agustus mendatang.

Ziarah ke makam M. Pamoedji itu tak sekadar ritual menjelang musim baru. Tapi, juga menjadi penanda sakral ulang tahun ke-98 Persebaya yang jatuh pada 18 Juni ini. Sebuah usia yang tak hanya mencerminkan panjangnya perjalanan, melainkan juga kedewasaan klub yang lahir dari denyut nadi perjuangan rakyat Surabaya. Dan, terus tumbuh menjadi simbol kebanggaan kota, menyatu dalam semangat juang yang diwariskan oleh sang pendiri.

Di tengah sunyi makam, Pelatih Kepala Eduardo Pérez, pelatih fisik Shin Sang‑gyu, asisten pelatih Uston Nawawi, bersama dua wakil pemain Green Force, Toni Firmansyah dan Andhika Ramadhani, mengukir doa dan salam penghormatan. “Ini bentuk permisi kepada para pendahulu… sebelum kami melangkah lagi,” ucap Andhika, suaranya tereasa bergetar penuh kesungguhan.

Ziarah tersebut tentu saja bukan sekadar ritual. Namun, menjadi metafora. Bahwa, akar kuat yang menghidupi batang dan daun, agar musim depan bisa berbunga lebat di lapangan hijau.

Diketahui, pada akhir musim 2024/2025 lalu, Persebaya finis di peringkat ke-4 klasemen Liga 1. Meraih 56 poin dari 34 laga (15 menang, 11 seri, 8 kalah; agregat gol +3),  Meskipun menampilkan kegigihan, namun gagal menembus podium dan menyisakan rasa haus akan tajuk prestasi lebih tinggi.

Menjelang persiapan musim, manajemen Persebaya merombak nakhoda. Eduardo Perez Morán, 48, mantan pemain UE Lleida dari Spanyol, resmi diangkat sebagai pelatih utama sejak 3 Juni 2025.  Berbekal lisensi UEFA Pro dan pengalaman di klub-klub Spanyol serta peran sebagai asisten atau pelatih fisik, Eduardo dipercaya menanamkan gaya sepak bola terstruktur dan disiplin tinggi.

Menggantikan Paul Munster, pergantian ini mengisyaratkan kebutuhan akan pendekatan pelatihan yang lebih modern, taktis, dan sesuai evolusi sepak bola masa kini.

Dengan berziarah itu, mereka menoreh harapan agar semangat M. Pamoedji menjadi gelora batin. Mengalir dalam setiap tetes keringat dan setiap peluh saat latihan. Ziarah ini menjadi ritual batin yang mengikat identitas, tradisi, dan aspirasi, sebagai penanda bahwa mereka bukan hanya bermain untuk hari ini, tetapi untuk masa depan Persebaya yang lebih gemilang.

Sebelum menutup bab musim sebelumnya, doa adalah simbol kesiapan, menyalakan lentera keyakinan menuju musim penuh tantangan. Seperti pelaut yang kembali ke dermaga, mereka siap menembus badai, mengarungi musim baru dengan keberanian, dan menjunjung tinggi warisan jati diri Bajul Ijo.

Dengan bekal penghormatan terhadap sejarah, upaya evaluasi dari musim lalu, dan semangat baru di bawah kepemimpinan Eduardo, Persebaya seperti mengirim salam. Bahwa, mereka ke depan bukan hanya ingin tampil, melainkan ingin menoreh jejak yang lebih dalam, menyiram akar agar tumbuh tinggi dan tegak, menatap podium dengan penuh keyakinan. Semoga (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.