KabarBaik.co – Pergantian Menteri Haji dan Umrah di tingkat pusat menjadi perhatian sejumlah calon jemaah haji asal Jombang. Meski belum ada arahan resmi dari pemerintah pusat pasca pelantikan menteri baru, Kantor Kemenag Jombang memastikan seluruh layanan dan tahapan haji tetap berjalan sesuai jadwal.
Kepala Kemenag Jombang Muhajir menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin menunda proses yang sudah menjadi agenda rutin tahunan. Ia memastikan mekanisme pendaftaran hingga persiapan keberangkatan haji 2026 terus dilanjutkan.
“Pendaftaran masih berlangsung, dan kami sudah memulai sejumlah persiapan teknis,” ujar Muhajir, Jumat (12/9).
Menurut Muhajir, salah satu tahapan penting yang sudah dilakukan adalah pengurusan dokumen perjalanan, termasuk visa. Hingga awal September 2025, tercatat sekitar 600 calon jemaah haji asal Jombang telah mengajukan permohonan visa.
“Proses visa sebagian sudah kami lakukan. Itu untuk keberangkatan tahun 2026 mendatang,” imbuhnya.
Meski demikian, Muhajir mengakui pihaknya belum menerima arahan teknis terbaru dari pusat pasca dilantiknya Menteri Haji dan Umrah yang baru. Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan calon jemaah terkait kepastian kuota maupun jadwal keberangkatan.
Namun ia menegaskan tidak ada alasan untuk panik. Kewenangan di tingkat daerah, lanjutnya, akan terus dijalankan sebagaimana mestinya. Adapun kebijakan lanjutan akan menyesuaikan dengan arahan dari pemerintah pusat.
“Pada prinsipnya, yang menjadi tanggung jawab daerah tetap kami jalankan. Kalau ada kebijakan tambahan dari Kementerian Haji dan Umrah, tentu akan kami ikuti,” tegasnya.
Kemenag Jombang pun mengimbau para calon jemaah untuk tetap tenang dan fokus mempersiapkan diri menyambut musim haji 2026.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/9/2025), disaksikan para pejabat tinggi negara dan tokoh masyarakat.
Gus Irfan merupakan putra dari almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari. Sosoknya dikenal sebagai aktivis muda NU dengan kiprah panjang dalam bidang sosial, keagamaan, dan organisasi keumatan. (*)