KabarBaik.co – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Sidoarjo menggelar aksi damai bertajuk “Reformasi Polri, Tuntut Kapolri Mundur” di depan Mapolresta Sidoarjo, Senin pagi (1/9).
Aksi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PC IMM Sidoarjo Bagus Yoga Aditya, berlangsung tertib tanpa sedikitpun menimbulkan kericuhan.
Selain menyampaikan aspirasi, para mahasiswa juga mengadakan doa bersama untuk keutuhan bangsa. Komitmen mereka menjaga aksi tetap damai mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang hadir.
Dalam kesempatan itu, rombongan IMM ditemui oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing. Hadir pula Bupati Sidoarjo Subandi, Wakil Bupati Mimik Idayana, serta Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo.
Ketua Umum PC IMM Sidoarjo Bagus Yoga Aditya menegaskan komitmen organisasinya untuk selalu mengedepankan aksi damai sebagai wujud menjaga keharmonisan di Sidoarjo.
“Kami sadar, tindakan anarkis seperti yang terjadi di daerah lain adalah hal yang salah. Fasilitas umum tidak boleh dirusak karena itu tidak dibenarkan di manapun. Komitmen kami adalah terus menyuarakan kepentingan rakyat dengan cara elegan, melalui jalur hukum dan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Bagus menambahkan, sesuai amanat undang-undang, tugas kepolisian adalah mengayomi serta memberikan keadilan kepada masyarakat. Karena itu, IMM menuntut adanya reformasi Polri, sekaligus berharap Sidoarjo dapat menjadi contoh daerah dalam mengawal penegakan hukum yang jelas, singkat, dan mudah dipahami rakyat.
Bupati Subandi menyampaikan rasa terima kasih kepada IMM Sidoarjo karena telah menunjukkan sikap dewasa dalam berunjuk rasa. Menurutnya, penyampaian aspirasi merupakan hak masyarakat, namun harus tetap dilakukan secara damai demi menjaga ketertiban.
“Silakan menyampaikan pendapat, asal tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan di Kabupaten Sidoarjo,” kata Subandi.
Ia menegaskan bahwa menjaga kondusifitas daerah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merawat Sidoarjo agar tetap aman dan nyaman.
“Sidoarjo adalah rumah kita bersama. Kalau rumah ini tenteram, tentu semua orang merasa nyaman. Sikap damai teman-teman IMM ini bisa menjadi teladan bagi gerakan lainnya,” lanjutnya.
Menurut Subandi, mahasiswa Muhammadiyah memiliki peran penting sebagai aset bangsa yang harus ikut serta membangun daerah. Ia optimistis IMM Sidoarjo mampu menyalurkan gagasan dan kritik dengan cara-cara intelektual, jauh dari tindakan anarkis.
“Saya percaya IMM bisa menjadi motor perubahan positif, bukan perusuh. Aspirasi yang disampaikan tentu sangat berarti untuk kemajuan Sidoarjo,” tegasnya.(*)