Amuk Demonstrasi Tinggalkan Monumen Luka di Grahadi

oleh -269 Dilihat
IMG 20250901 WA0005
Pascaaksi Demonstrasi, Grahadi Tinggalkan Jejak Luka: Asap Hitam, Bau Hangus, dan Sisa Cerita

KabarBaik.co – Pagi ini, Senin (1/9), suasana di seputar Gedung Negara Grahadi, Surabaya masih menyisakan duka dan jejak kerusuhan. Sisa-sisa kebakaran yang melahap hampir separuh bangunan bersejarah itu pascademonstrasi besar masyarakat pada Sabtu (30/8) hingga Minggu (31/8) dini hari tampak jelas dari depan pagar.

Dari pantauan langsung KabarBaik.co, dinding megah yang biasanya berdiri kokoh kini terlihat menghitam, kaca-kaca pecah berserakan di halaman, dan bau hangus kayu bercampur cat terbakar masih menusuk hidung.

Beberapa bagian atap roboh. Sementara tiang-tiang penyangga tampak gosong. Seolah menjadi saksi bisu amarah massa yang membara.

Petugas Satpol PP yang sejak pagi berjaga di lokasi mengaku masih trauma dengan kejadian malam itu. Salah seorang anggota yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, situasi berlangsung cepat dan sulit terkendali.

“Awalnya hanya orasi, tapi tiba-tiba massa melemparkan benda-benda ke arah gedung. Api langsung membesar. Kami sudah berusaha menghalau, tapi jumlah mereka ribuan, sedangkan kami terbatas,” tuturnya dengan nada lelah.

Kini, petugas Satpol PP bersama aparat keamanan masih berjaga bersama aparat TNI Polri.

“Yang paling penting sekarang menjaga agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi. Kami juga ikut sedih, ini bukan sekadar gedung, tapi simbol sejarah Jawa Timur,” tambahnya.

Tak jauh dari pintu masuk Grahadi, beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mencari nafkah di sekitar area itu ikut merasakan dampak langsung.
Siti, 46 tahun, penjual nasi pecel mengaku dagangannya sepi sejak semalam.

“Biasanya kalau ada acara di Grahadi atau orang lewat, dagangan laku. Tapi sejak rusuh, orang-orang takut mendekat. Pagi ini saya cuma dapat dua pembeli,” keluhnya.

Hal senada diungkapkan Yanto, 52 tahun, penjual es degan. Ia menyayangkan aksi anarkistis yang merusak ketenangan kota.

“Banyak teman-teman PKL yang nggak berani buka. Kami sebenarnya juga takut, tapi mau bagaimana, ini satu-satunya sumber penghasilan,” ucapnya lirih.

Gedung Negara Grahadi bukan sekadar bangunan pemerintahan, melainkan juga ikon sejarah Surabaya yang berdiri sejak era kolonial. Di tempat ini berbagai acara kenegaraan, resepsi, hingga momen-momen penting Jawa Timur digelar.

Saat ini Gedung Negara Grahadi tampak suram. Tembok-tembok putih tidak lagi bersih. Cat putih yang biasanya berkilau di bawah matahari pagi, kini hitam bekas asap dan berdebu. Bagian dalam, menurut petugas, juga mengalami kerusakan.

“Kerugian pasti besar, tapi yang lebih menyedihkan adalah hilangnya sebagian wajah sejarah kita,” ujar seorang warga yang melintas, berhenti sejenak untuk memotret dari balik pagar.

Di luar pagar, aktivitas jalan raya mulai normal. Lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo tetap ramai oleh kendaraan. Seakan kota ingin kembali bergerak seperti biasa. Namun, di balik pagar besi hitam yang kini berlumur abu, suasana muram menyelimuti.

Beberapa warga berhenti. Menatap dengan wajah prihatin. Ada yang berdoa lirih. Ada pula yang hanya menggeleng pelan.

“Sayang sekali, dulu megah, sekarang tinggal puing,” gumam seorang pengendara motor sebelum melanjutkan perjalanan.

Hingga pagi ini, pemerintah belum memberikan keterangan resmi soal langkah pemulihan. Namun, Satpol PP memastikan gedung masih dalam penjagaan penuh, dan warga diminta untuk tidak mendekat demi keamanan.

“Yang kami harapkan sekarang, semua pihak bisa menahan diri. Jangan sampai peristiwa ini terulang,” kata petugas Satpol PP itu.

Bagi pedagang kecil di sekitar Grahadi, harapan sederhana mereka hanya satu: kondisi segera pulih agar mereka bisa kembali berdagang dengan tenang.

“Semoga cepat dibangun lagi, dan kota ini kembali aman. Kami sudah cukup susah, jangan ditambah lagi,” ujar Siti dengan penuh harap.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.