KabarBaik.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik resmi mengetok palu perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2025. Dalam rapat paripurna pada Jumat, (29/8) lalu, belanja daerah diputuskan naik sebesar Rp 102,3 miliar dari postur semula.
Keputusan itu diambil setelah Badan Anggaran (Banggar) menyampaikan laporan akhir hasil pembahasan KUA-PPAS Perubahan dan rapat lintas komisi. Juru Bicara Banggar Faqih Usman, menyebutkan perubahan tersebut menggeser neraca APBD Gresik.
“Pendapatan daerah naik dari Rp 3,848 triliun menjadi Rp 3,863 triliun, atau bertambah Rp 15,4 miliar. Sedangkan belanja daerah naik dari Rp 3,843 triliun menjadi Rp 3,945 triliun, atau naik Rp 102,3 miliar. Dengan demikian, terjadi defisit sebesar Rp 86,8 miliar,” kata Faqih.
Defisit itu ditutup dengan Silpa 2024 sebesar Rp 89 miliar, penerimaan pinjaman Rp 15 miliar, serta pengeluaran pembiayaan Rp 22 miliar. Hasilnya, pembiayaan neto tetap berimbang dan Silpa tahun berjalan dinyatakan nol.
Banggar juga mewanti-wanti perlunya evaluasi serius terhadap kinerja pendapatan dari pajak dan retribusi agar sesuai target, serta optimalisasi belanja daerah agar lebih efisien.
Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir, menegaskan tambahan anggaran akan digelontorkan untuk kebutuhan prioritas. “Di antaranya perbaikan sekolah rusak, peningkatan puskesmas menjadi standar rawat inap, serta menopang layanan kesehatan seperti UHC, obat-obatan, dan program kesehatan lainnya,” ujarnya.
Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mengapresiasi DPRD atas penyelesaian pembahasan. Ia mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD) agar melaksanakan program dengan efektif dan produktif mengingat waktu pelaksanaan yang terbatas.
“Ranperda Perubahan APBD 2025 ini segera kami sampaikan kepada Gubernur Jawa Timur untuk dilakukan evaluasi. Dengan begitu, bisa dipastikan kesesuaiannya dengan aturan yang berlaku baik dari aspek teknis, materiil, maupun legalitas,” pungkas Yani.(*)






