KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menggelontorkan dana sebesar Rp500 juta untuk realisasi TPS3R di tiap desa. Sayangnya hingga kini tidak semua desa mengerjakan program tersebut. Hal itulah yang dipertanyakan legislatif.
Ketua DPRD Kota Batu Asmadi menyatakan, anggaran yang sudah diberikan ke pihak desa diambil dari APBD Perubahan. “Karena pembangunan TPS3R tiap desa dianggap sebagai solusi atas permasalahan sampah yang terjadi di Kota Batu,” ujar Asmadi melalui telepon selulernya, Minggu (9/6).
Kendati demikian, dari pantauannya secara langsung ternyata tidak seluruh desa atau kelurahan memiliki TPS3R. Beberapa menjalankan dengan setengah-setengah. “Kota Batu ini terkenal sebagai kota wisata. Harus benar-benar maksimal, baik dari sisi kelengkapan sarana prasarana, maupun pelayanan yang baik untuk seluruh wisatawan,” tuturnya.
Asmadi menilai masalah kebersihan menjadi salah satu ujung tombak daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Karena itu, dia mempertanyakan komitmen setiap desa/kelurahan dalam mewujudkan Kota Batu yang bersih dan bermartabat.
“Yang sebelumnya kalau tidak salah dibutuhkan Rp200 juta, kita bantu sampai Rp500 juta sekian per desa. Itu sudah ada di rekening desa dan kenapa tidak mau dimanfaatkan,” kata Asmadi.
Dia khawatir persoalan sampah yang tidak tertangani dengan baik akan berdampak pada ketidaknyamanan wisatawan.
“Maka DRPD meminta agar Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu serius mendampingi desa dan kelurahan untuk merealisasikan TPS3R dengan pengelolaan yang maksimal,” tandas Asmadi. (*)