KabarBaik.co– Setiap 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional (HTN). Nah, sebagai bagian turut serta menyemarakkan HTN itu, media siber KabarBaik.co mempersembahkan sebuah gelaran menarik. Yakni, kompetisi dan penganugerahan Petani Milenial Inovatif Jatim (PMIJ). Sejak kick-off pada 25 Agustus lalu, sudah cukup banyak yang mendaftarkan diri.
‘’PMIJ ini menjadi satu contoh program kolaboratif pentahelix, seperti harapan Gubernur Jatim. Kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas dengan melibatkan media pers, pemerintah, perusahaan, akademisi, dan unsur masyarakat,’’ kata M. Zubaidi, penanggungjawab PMIJ 2024, Minggu (1/9).
Kick Off Petani Milenial Inovatif Jatim 2024, Cek Timeline dan Syaratnya di Sini
Menurut Ubed, panggilan akrabnya, kegiatan tersebut juga mendapatkan support dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Asosiasi Petani Pangan Indonesia, aktivis dan ahli Pertanian, serta perusahaan. ‘’Selain menyambut Hari Tani Nasional, PMIJ ini juga merupakan rangkaian menyambut Satu Tahun media siber KabarBaik.co,’’ paparnya.
Untuk dapat mengikuti kompetisi itu, lanjut dia, tidaklah sulit. Anak-anak muda yang saat ini memiliki inovasi apapun dalam pengembangan usaha pertanian dan ketahanan, bisa segera mendaftar. Termasuk para mahasiswa yang menempuh prodi pertanian dan ketahanan pangan. Total hadiahnya mencapai Rp 20 juta. ‘’Syarat dan pendaftaran, sudah kami umumkan di platform-platform KabarBaik.co, dan telah kami sebarkan melalui surat ke seluruh Dinas Pertanian se-Jawa Timur,’’ jelasnya.
Ternyata, program ini juga sudah terdengar ke Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)/MPR RI Ahmad Nawardi. Senator asal Jatim itupun memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut. Pasalnya, isu pertanian dan ketahanan pangan juga linier dengan salah satu program prioritas pemerintah pusat. Bahkan, dia menilai Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 juga memberikan atensi khusus dan komitmen tinggi.
Video: Ajang Penganugerahan Petani Milenial Inovatif Jatim
‘’Masalah pertanian dan ketahanan pangan ini sangat penting. Sebab, Indonesia merupakan negara agraris. Jangan sampai ke depan krisis pangan. Karena itu, upaya-upaya untuk mendorong swasembada pangan mesti terus digelorakan bersama-sama,’’ ujar Nawardi, yang juga pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim itu.
Nawardi pun berharap, program-program yang mengangkat isu pertanian dan ketahanan pangan tersebut mendapat support dari segenap stakeholder terkait. Baik pemerintah, komunitas masyarakat, maupun perusahaan-perusahaan melalui program CSR.
‘’Kami siap untuk ikut mendorong dan terus menyuarakan kebijakan-kebijakan yang propertanian dan ketahanan pangan. Terutama di Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi lumbung pangan nasional.’’ tegasnya. (*)
Satu Tahun, Tiga Alhamdulillah