KabarBaik.co – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah warga miskin di Kota Blitar pada 2025 mencapai 9.690 jiwa atau sekitar 6,60 persen dari total penduduk. Meski mengalami penurunan tipis dibandingkan tahun lalu, Kota Blitar tetap menempati urutan terbawah dalam daftar kemiskinan di Jawa Timur.
Kepala BPS Kota Blitar, Hanung Pramusito, menjelaskan kategori miskin ditentukan dari pendapatan per kapita bulanan yang berada di bawah Rp 625 ribu. “Untuk tahun 2025, garis kemiskinan Kota Blitar ditetapkan sebesar Rp 625.337 per kapita per bulan,” ujarnya, Rabu (17/9).
Dibandingkan dengan 2024 lalu, angka kemiskinan Kota Blitar turun dari 6,75 persen menjadi 6,60 persen, atau terjadi penurunan sebesar 0,15 persen. Meski demikian, posisi Kota Blitar masih berada di peringkat sembilan atau terakhir dalam peta kemiskinan provinsi.
Kota Blitar bahkan mencatat angka yang lebih buruk dibanding Kota Kediri, yang berada di posisi kedelapan dengan persentase 6,51 persen. Jarak ketertinggalan makin terlihat jika dibandingkan dengan Kota Malang. Daerah tetangga itu masuk peringkat kedua terbaik, dengan tingkat kemiskinan hanya 3,91 persen.
Hanung menekankan bahwa data yang dihitung BPS mencerminkan kondisi kemiskinan secara makro, bukan spesifik pada kategori miskin ekstrem. Meski masih kurang dalam menangani kemiskinan, ia menilai tren penurunan ini memberi sinyal positif. “Penurunan kemiskinan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kota Blitar yang pada triwulan 2025 mencapai 4,02 persen,” katanya.
Ia berharap pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan bisa berjalan beriringan, sehingga kesejahteraan masyarakat Kota Blitar dapat meningkat. Hanung menyebut pertumbuhan ekonomi secara tahunan (year on year) tercatat 4,96 persen, sementara secara triwulan (Q to Q) naik 4,02 persen. (*)