GRESIK – Pengentasan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Gresik menjadi program prioritas. Angkanya mencapai 37 ribu.
Fakta ini sangat ironis, di tengah pesatnya pertumbuhan industri dan tingginya investasi di Kabupaten Gresik, namun angka kemiskinan masih menjadi problematika yang belum teratasi.
Kabupaten Gresik terus menggaungkan program penurunan kemiskinan ekstrim. Ini menjadi ikhtiar bersama oleh Pemkab Gresik dalam mewujudkan Gresik Sejahtera.
Untuk itu, berbagai program bantuan dan penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh Kabupaten Gresik.
Salah satunya adalah pelatihan penguatan kapasitas daerah dalam penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Gresik tahun 2023.
Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah, mengatakan pelatihan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam menuntaskan kemiskinan di Kota Santri.
“Kemiskinan ini yang harus kita tanggulangi bersama-sama. Bappeda dan Dinas Sosial saja tidak cukup, harus disupport oleh seluruh OPD di Kabupaten Gresik. Karena masalahnya macam-macam,” ujar Wabup Gresik.
Meski demikian, sampai hari ini Gresik telah menurunkan angka kemiskinannya hingga 10,96 persen dan angka kemiskinan ekstrim hingga 2,74 persen atau dengan jumlah total 37.120 jiwa.
Kendati angka masih tergolong tinggi, itu merupakan capaian terbaik selama 10 tahun terakhir.
“Maka kita harus tetap optimis dan selalu kita gelorakan. Insyaallah kita bisa turunkan angka tersebut hingga 0 persen.” ucap Bu Min, sapaan akrab wabup Gresik.
Sebagai informasi, dalam pelatihan kali ini, mengundang beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya.(kb04)