Angkat Kearifan Lokal, Khusnul Bahri Suguhkan Lukisan Sarat Makna di Galeri Merah Putih

oleh -330 Dilihat
IMG 20250517 WA0019
Khusnul Bahri, Alumni Institute Kejuruan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang saat ini menjadi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali menyapa publik melalui pameran tunggal

KabarBaik.co – Seniman senior Khusnul Bahri kembali menyapa pecinta seni melalui pameran tunggal bertajuk Contemporary Ethnic. Pameran yang berlangsung pada 10-18 Mei di Galeri Merah Putih, kompleks Balai Pemuda Surabaya, ini menampilkan 16 karya lukisan kontemporer yang sarat dengan nilai budaya, sosial, dan religius.

Khusnul Bahri, alumni Institute Kejuruan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang kini menjadi Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dikenal luas sebagai seniman berdedikasi.

Lahir di Madura, ia memulai perjalanan seninya dengan mengajar seni rupa di SMKN 12 Surabaya sejak 1986 hingga pensiun pada 2018. Namun, masa pensiunnya justru menjadi awal baru bagi eksplorasi kreatifnya.

“Dalam pameran ini, saya mencoba meramu unsur budaya Jawa, Madura, serta etnis lainnya dalam balutan gaya kontemporer. Tujuannya agar karya ini bisa lebih mudah diterima oleh generasi masa kini,” ujar Khusnul saat ditemui di lokasi pameran pada Sabtu (17/5).

Salah satu karya ikonik yang dipamerkan adalah interpretasi tokoh Punokawan, Gareng. Melalui sentuhan estetik Khusnul, Gareng yang lekat dengan citra rakyat jelata dan keterbatasan fisik justru tampil sebagai simbol perjuangan dan semangat belajar. “Saya ingin menyampaikan bahwa keterbatasan bukan penghalang. Dengan ilmu pengetahuan, seseorang bisa mengubah takdir hidupnya,” tegasnya.

Nilai religius juga menjadi sorotan dalam karya-karyanya. Salah satu lukisan menampilkan interpretasi momen Idul Adha, dengan seekor sapi sebagai simbol ibadah kolektif yang mampu mengangkat derajat tujuh orang melalui kurban. Nuansa spiritual ini diperkuat dengan kehadiran lukisan kaligrafi, yang menambah kedalaman dimensi pada pameran.

Seluruh karya dalam pameran ini dibuat menggunakan media cat akrilik di atas kanvas, dengan harga yang bervariasi antara Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Bagi Khusnul, pameran ini bukan sekadar ajang unjuk karya, tetapi juga medium untuk menyampaikan pesan moral dan nilai kehidupan melalui bahasa seni rupa.

Karya-karya Khusnul tak hanya diapresiasi di tingkat nasional. Beberapa karyanya bahkan telah menembus pasar internasional, dari Swedia hingga Brazil, membuktikan bahwa seni yang jujur dan bernilai universal mampu melampaui batas geografis.

“Bagi saya, seni adalah cara untuk berkomunikasi. Melalui pameran ini, saya berharap pesan-pesan yang terkandung dalam karya saya dapat menginspirasi siapa saja yang menikmatinya,” pungkasnya.

Pameran Contemporary Ethnic menjadi bukti dedikasi Khusnul Bahri dalam mengangkat kearifan lokal melalui medium seni rupa. Dengan karya-karyanya yang mengandung pesan mendalam, ia mengajak publik untuk merenungi nilai-nilai budaya dan kehidupan dalam balutan estetika yang memukau.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.