KabarBaik.co – Bupati Jember Muhammad Fawait kembali menegaskan komitmennya untuk mengangkat sektor pertanian sebagai fondasi utama kebangkitan ekonomi daerah.
Dalam kegiatan Guse Menyapa di Kecamatan Sukowono, yang bertajuk Mewujudkan Petani Produktif dan Kreatif Menuju Jember Bangkit dan Petani Makmur, Bupati menyampaikan pesan strategis tentang masa depan bangsa.
Di hadapan para tokoh tani setempat, Gus Fawait menukil pandangan pengamat internasional: kekuatan sebuah negara dalam 10 sampai 20 tahun mendatang tidak lagi ditentukan oleh persenjataan, melainkan oleh kedaulatan pangannya.
“Negara yang kuat bukan hanya karena memiliki persenjataan hebat, tetapi negara yang mampu menguasai sektor pangan,” ujar Gus Fawait, Selasa (11/11).
Bupati yang dikenal dekat dengan petani ini juga menyampaikan salam dari Presiden RI, Prabowo Subianto, dan menegaskan fokus pemerintah pusat pada ketahanan pangan.
“Bapak Presiden Prabowo memberi perhatian besar terhadap pertanian. Beliau menilai, bangsa yang makmur adalah bangsa yang petaninya sejahtera. Dan Jember harus kembali menjadi lumbung pangan Jawa Timur, bahkan Indonesia,” tegasnya.
Gus Fawait menyentil masa keemasan Jember 15 tahun silam sebagai kabupaten dengan produktivitas pangan tertinggi. Ia menyesalkan kondisi saat ini, di mana posisi Jember telah merosot ke peringkat keempat, tertinggal dari daerah lain seperti Lamongan dan Ngawi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Gus Fawait mengungkapkan bahwa sejak memimpin, pemerintahannya telah memperjuangkan anggaran terbesar untuk sektor pertanian dalam empat dekade terakhir. Dukungan besar ini digelontorkan untuk perbaikan infrastruktur pertanian, meningkarkan akses pupuk bersubsidi dan memperluas peluang pasar bagi hasil tani lokal.
“Alhamdulillah, tahun 2025–2026 menjadi masa dengan anggaran pertanian terbesar dalam 40 tahun terakhir. Bahkan, harga pupuk subsidi hari ini turun ke titik terendah dalam sejarah Republik Indonesia, sebuah kabar baik bagi petani kita,” ucapnya.
Gus Fawait menambahkan agar petani di seluruh wilayah, dari selatan hingga utara, aktif mengusulkan kebutuhan riil pertanian di daerah masing-masing.
“Kita ingin Jember kembali menjadi kebanggaan. Kita ingin pertanian kita berjaya lagi. Tapi semua itu hanya bisa terwujud kalau kita bergerak bersama pemerintah, masyarakat, dan para petani sebagai ujung tombaknya,” tutup Gus Fawait. (*)






