Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Bupati Jombang Dorong Peningkatan Kualitas Tembakau

oleh -443 Dilihat
ebfc0144 59cd 4b4b 8ff6 fc6e6ae77ab3
Bupati Jombang Warsubi ketika melakukan penanaman tembakau. (Foto: Teguh)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Pertanian (Disperta) menggelar sosialisasi penanaman tembakau di Pendopo Wisata Desa Gundo Wijoyo, Tanjungwadung, Kabuh.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin Yazid yang fokus pada inovasi dan teknologi untuk meningkatkan mutu serta produktivitas tembakau di tengah perubahan iklim.

Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan nyata masyarakat Jombang, terutama di wilayah utara Sungai Brantas yang menjadikan tembakau sebagai salah satu komoditas utama selain padi. Musim tanam dan panen tembakau selalu dinantikan, terutama saat harga jual sedang menguntungkan.

Bupati Warsubi dalam sambutannya mengajak para petani untuk menyambut musim tanam dengan persiapan yang matang. “Mari kita sambut musim tanam tahun ini dengan persiapan yang matang agar kualitas dan produktivitas tembakau meningkat,” ujarnya, Selasa (20/5).

Lebih lanjut, Bupati Warsubi menyoroti tantangan serius yang dihadapi akibat perubahan iklim global. Meskipun saat ini memasuki awal musim tanam, curah hujan di Jombang masih tergolong tinggi.

“Kondisi cuaca ekstrem ini tentu berpengaruh besar terhadap budidaya tembakau,” imbuhnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Bupati Warsubi menekankan pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Disperta, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin), serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Jombang. Tujuannya adalah untuk mendorong integrasi pengembangan tembakau dari hulu hingga hilir.

“Apalagi, kita didukung pembiayaan dari DBHCHT (dana bagi hasil cukai hasil tembakau), maka mari gunakan dana ini sebaik-baiknya untuk kemajuan dan kesejahteraan petani tembakau Jombang,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disperta Jombang, M Rony, mengungkapkan tren positif peningkatan luas tanam tembakau dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022 tercatat seluas 5.298,06 hektare, meningkat menjadi 5.637,22 hektare pada 2023, dan mencapai 6.154,40 hektare pada 2024.

“Dengan harga tembakau daun basah mencapai Rp 5.000 per kilogram, maka ada potensi perputaran uang hingga Rp 335.861.750.000. Ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar dan nyata dalam mendorong kesejahteraan petani utara Brantas,” jelas Rony.

Meskipun demikian, Disperta Jombang akan mencermati kembali kondisi lapangan tahun ini, mengingat adanya program swasembada pangan dengan perluasan tanam padi.

“Keputusan untuk menanam tembakau atau padi tetap kami serahkan kepada petani, dengan mempertimbangkan kondisi lahan, ketersediaan pupuk dan air, serta aspek ekonomi lainnya,” kata Rony.

Jombang sendiri memiliki varietas tembakau unggul lokal dengan cita rasa khas, yaitu Jinten Pakpie 1, Jinten Pakpie 2, dan Tembakau Manilo. “Keunggulan ini harus diiringi dengan peningkatan kualitas budidaya dan penguasaan pasar yang lebih baik,” ujar Rony.

Menyadari fluktuasi harga komoditas tembakau yang rentan, Disperta Jombang mendorong pembentukan desa model atau desa percontohan tembakau. “Di mana pola agribisnis tembakau dapat diterapkan secara utuh dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Melalui desa model ini, diharapkan dapat mendorong penguatan modal petani, pemanfaatan teknologi budidaya yang adaptif terhadap perubahan iklim dan ramah lingkungan, serta penguatan akses pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Bupati Warsubi, Wabup Salmanudin Yazid, Forkopimda, Kepala Disperta M Rony, serta perwakilan pemerintah desa dan petani tembakau setempat.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.