Penampakan Pocong di Sidodadi Sidoarjo Diduga dari Jenazah Warga Tak Dilepas Tali Kafannya

oleh -4847 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 27 at 4.15.59 PM
Suasana salah satu makam di Desa Sidodadi, Sidoarjo (Yudha Fury Kusuma)

KabarBaik.co – Isu penampakan pocong meresahkan warga di Dusun Mijen, Desa Sidodadi, Taman, Sidoarjo. Warga menduga isu mengarah pada tali pocong jenazah warga yang tidak dilepas saat dimakamkan.

Juru kunci makam yang ada di Dusun Mijen, Desa Sidodadi Kecamatan Taman, Jainul, membenarkan bahwa tali kafan (pocong) jenazah memang tidak dilepas karena dilarang oleh ayah almarhum.

“Masalah tali pocong tidak dilepas itu memang benar. Jadi sebelum jenazah ditimbun tanah, saya sudah sempat mau membuka pocongnya tapi langsung diteriaki sama ayah si jenazah. Sang ayah gak memperbolehkan tali pocong dibuka. Kata sang ayah, ‘sudah saya sucikan jadi ga usah dibuka’,” jelas Jainul, Minggu (27/7).

Jainul menuturkan sebagai petugas makam, dirinya hanya bisa menuruti keputusan keluarga meski secara pengetahuan umum, tali pocong memang seharusnya dilepas.

“Saya hanya bisa pasrah, tapi saya tegaskan bahwa saya tak bertanggung jawab jika terjadi apa-apa. Semua tanggung jawab keluarga,” lanjutnya.

Isu mistis menghebohkan warga di Dusun Mijen, Desa Sidodadi, Taman, Sidoarjo. Sejumlah warga dihantui suara gaib hingga penampakan pocong.

Salah satu warga, Iril Rahma, yang tinggal dekat pemakaman mengaku suaminya sering mendapat gangguan gaib tiga hari usai pemakaman salah satu warga. Suara itu sudah dicari tapi tak ketemu.

Penggali kubur bernama Samikan juga mengaku mendengar keluhan warga soal gangguan gaib tersebut mulai dari ketukan pintu di rumah warga pada malam hari hingga penampakan pocong. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha Fury Kusuma
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.