Anugerah Sutasoma Ke-17, 7 Insan Sastra dan Guru Terbaik Jawa Timur Raih Penghargaan

oleh -134 Dilihat
Screenshot 20251015 202627
Para peraih Anugerah Sutasoma Ke-17.

KabarBaik.co – Anugerah Sutasoma digelar hari ini, Rabu (15/10) di Gedung Tjut Nya’ Dien, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Jalan Gebang Putih No. 10, Sukolilo, Surabaya.

Acara tersebut merupakan program rutin setiap tahun Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur untuk memberi apresiasi kepada pengarang-pengarang yang telah menghasilkan karya-karya terbaiknya, kalangan yang berjasa dan berdedikasi dalam bidang kesusastraan Indonesia dan daerah di Jawa Timur.

Anugerah Sutasoma tahun 2025 ini memasuki tahun ke-17. Terdapat tujuh kategori anugerah yang namanya diambil dari mahakarya Mpu Tantular, pujangga Kerajaan Majapahit, berjudul Sutasoma, yang di dalamnya terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum., dan pejabat dari berbagai lembaga mitra balai bahasa.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur adalah unit pelaksana teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk wilayah Jawa Timur.

Setiap tahun lembaga kebahasaan dan kesusastraan itu menganugerahkan penghargaan kepada para penulis, penggiat sastra, dan guru bahasa/sastra di Jawa Timur yang menunjukkan eksistensi, dedikasi, dan kualitas pada bidangnya.

“Acara tahun ini menghadirkan undangan 150 orang, meliputi sastrawan, seniman, akademisi, penggerak seni dan sastra, komunitas sastra, dan guru di Jawa Timur serta menghadirkan 2 kelompok penampil pertunjukan sastra,” bebernya.

Penghargaan diberikan untuk tujuh kategori, yaitu sastrawan, komunitas sastra, buku sastra Indonesia, buku sastra daerah, buku esai/kritik sastra, guru bahasa dan sastra Indonesia serta guru bahasa dan sastra daerah. Masing-masing kategori mendapatkan piagam dan uang. 

Berikut ini perincian peraih Anugerah Sutasoma tahun 2025:

Kategori sastrawan: Sunarko Budiman (sastrawan dari Kabupaten Tulungagung, telah berkarya lebih dari 46 tahun)

Kategori karya sastra Indonesia: kumpulan puisi Anjing-Anjing Lepas Amarah (penerbit Edisi Mori, Malang, 2025) karya Yohan Fikri (pengarang dari Malang).

Kategori karya sastra daerah: novel  Ontrang-Ontrang Langit Payaman (Dispursip dan Sengker Kuwung, Banyuwangi, Juli 2025) karya Kang Ujik (Abdullah Fauzi), sastrawan daerah dari Banyuwangi. 

Kategori komunitas sastra: Komunitas Kampoeng Jerami (Moncek Tengah, kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep).

Buku esai/kritik sastra: Puitika Kematian dalam Puisi Indra Tjahyadi (penerbit Pelangi Sastra, Malang, 2025) karya Nanda Alifya Rahmah (Surabaya).

Kategori guru bahasa dan sastra Indonesia: Suwarsono (SMPN 1 Puri, Kabupaten Mojokerto).

Kategori guru bahasa dan sastra daerah: Supriyoko (SMPN 1 Parang, Kabupaten Magetan).

Acara Anugerah Sutasoma juga dimeriahkan dengan pertunjukan sastra lisan kentrung modern oleh Sanggar Seni Gedhang Godhog dari Kabupaten Tulungagung. Sanggar Seni Gedang Godhog adalah Juara 1 Festival Teater Bahasa Jawa yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur tahun 2024. Pembacaan puisi etnik oleh Imam Riadi dari Blitar, Lukman Hakim AG dari Sumenep, Abdullah Fauzi dari Banyuwangi. Tampilan musikalisasi puisi dipersembahkan Komunitas Kampoeng Jerami.  

Dewan juri Anugerah Sutasoma 2025 terdiri atas akademisi, peneliti, dan sastrawan. Mereka adalah Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. (Guru Besar Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang), Prof. Dr. Darni, M.Hum. (Guru Besar Sastra Jawa Universitas Negeri Surabaya), Dr. M. Shoim Anwar, M.Pd. (Sastrawan dan dosen Universitas Adi Buana Surabaya), Bramantio, M.Hum. (kritikus sastra, dosen Universitas Airlangga), dan Mashuri, M.A. (sastrawan dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional). 

“Teknis dan sifat Anugerah Sutasoma  memang berbeda dengan sayembara. Anugerah ini didesain sebagai penghargaan yang sifatnya apresiatif, bukan kompetitif. Adapun dalam penghargaan yang aktif adalah panitia di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Pihak panitia yang proaktif mengumpulkan karya dan menelusuri sepak terjang sastrawan dan penulis di Jawa Timur dalam kurun waktu tertentu. Namun, panitia tetap terbuka untuk menerima kiriman buku dan usulan berkas dari para penulis dan komunitas di Jawa Timur sepanjang tahun,” beber Mashuri.

Gelaran Anugerah Sutasoma ini diharapkan semakin menyemarakkan kehidupan sastra, seni, dan budaya di Jawa Timur. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.