KabarBaik.co – Amirudin Arief, warga Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, menorehkan prestasi membanggakan di dunia kopi. Home brewer kelahiran Malang, 23 Agustus 1989, ini berhasil meraih juara I dalam kejuaraan HARIO V60 Brewers Cup 2025 yang digelar di BSD, Tangerang, pada 29 Juli-1 Agustus 2025.
Ajang yang diselenggarakan OTTEN ini diikuti para brewer terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Amir, yang berangkat atas nama pribadi, harus melalui babak penyisihan selama dua hari, lalu melaju ke semifinal hingga final di hari ketiga.
“Harus diakui para peserta punya skill luar biasa. Saya bisa juara berkat latihan konsisten mencari recipe dan menjaga konsistensi itu sendiri,” kata alumnus SMKN 1 Singosari ini di kantor wartawan Kota Batu, Jumat (15/8).
Kemenangan ini mengantarkan Amir menjadi wakil Indonesia di Haryo Cup di Jepang pada 25 September 2025. Kompetisi tersebut akan mempertemukan brewer dari berbagai negara seperti China, Malaysia, Arab Saudi, Inggris, Australia, Kanada, Korea, Thailand, Jepang, dan Taiwan. Hadiah utama yang diperebutkan mencapai Rp 11 juta.
Amir menceritakan awal mulai mengenal dunia kopi pada 2016 saat melihat potensi perkebunan kopi di lereng Gunung Banyak, Dusun Songgoriti, yang selama ini hanya menjadi tanaman tumpang sari di bawah pohon pinus. Pada 2017, ia mulai mendekati para petani dengan menawarkan harga kopi green bean Rp 60 ribu per kg, jauh di atas harga tengkulak yang hanya Rp 20-30 ribu.
Demi memulai langkah ini, Amir rela menjual sepeda motornya. Usaha itu membuahkan hasil. Petani mulai serius merawat kopi dan Amir melahirkan brand Macan Jawara untuk mengubah citra negatif Songgoriti Gang Macan.
Amir menyebut kekalahan adalah bagian penting dalam perjalanannya. Ia mencontohkan saat meraih juara II IAC 2023 Nasional, yang menjadi motivasi besar untuk berprestasi lebih tinggi. “Saya selalu belajar menghormati dan mendukung sesama brewer atau barista. Dari situ, saya bisa menghargai setiap proses menuju level nasional,” ujarnya.
Amir berharap di masa mendatang didirikan sekolah pengetahuan tentang kopi di Kota Batu. Sebagai kota wisata, dia menilai Batu memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kopi sekaligus melahirkan brewer dan barista berbakat, termasuk dari kalangan pelajar SMK.
“Saya berharap bisa memberikan yang terbaik di Jepang nanti dan menjadi juara dunia. Aamiin,” tegasnya. (*)