KabarBaik.co – Aroma nostalgia menyeruak di Atrium GressMall Gresik saat Pasar Djadoel Grissee #4 resmi dibuka pada Kamis (7/8). Bertajuk “Mengenalkan dan Melestarikan Kuliner Khas Gresik Tempo Doeloe”, pasar ini menyuguhkan lebih dari sekadar jajanan lawas. Ia hadir sebagai upaya konkret menjaga warisan rasa yang nyaris lenyap ditelan zaman.
Pasar Djadoel Grissee ini digagas oleh salah satunya adalah Syaikhu Busiri, founder Omah Dhuafa sekaligus anggota DPRD Gresik, dan menggandeng GressMall Gresik sebagai mitra pelaksana. Dalam acara pembukaan, hadir pula sejumlah tokoh penting, antara lain Abu Hassan selaku Kepala Dinas PMD Gresik, Erwin H. Poedjono, Direktur Utama PT Dharma Graha Utama Grup, serta Erich Pramaono Bangun, General Manager GressMall Gresik.
Selama empat hari ke depan terhitung dari sekarang, pengunjung dapat mencicipi lebih dari 25 ragam makanan dan minuman jadul, seperti Sego Menir, Kupat Kethek, Gule Obos, Pindang Buntoel, Rujak Gobet, hingga Es Gudir dan Pokak, menu yang sulit dijumpai di pasar modern maupun tradisional hari ini.
Dalam sambutannya, Syaikhu Busiri menegaskan bahwa pasar ini bukan sekadar event, tapi bentuk perjuangan menyelamatkan kuliner asli Gresik dari kepunahan akibat gempuran makanan global. “Kuliner Gresik ini kuliner adiluhung. Bahan-bahannya terpilih, rasa dan kualitasnya tak kalah dengan daerah lain, bahkan bisa lebih mahal karena memang sepadan,” ungkapnya.
Ia menyinggung kejayaan ekonomi masa lalu Gresik yang tercermin dari cita rasa kulinernya. “Dulu masyarakat kita pernah jaya, bahkan songkok Gresik diperkenalkan Bung Karno di PBB. Sejak saat itu taraf hidup meningkat, sehingga ada tuntuntan selera yang tinggi dari masyarakat yang dijawab oleh pelaku kuliner di Gresik dengan menyajikan masakan yang berkualitas dan bercitarasa tinggi,” lanjutnya.
Dari sisi penyelenggara, GressMall Gresik menyebut acara ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung UMKM lokal dan melestarikan warisan budaya kuliner.
Sementara itu, Kepala Dinas DPMD Abu Hasan berharap agar acara ini bisa menggema hingga ke 330 desa, 26 kelurahan, dan 909 dusun di seluruh wilayah Kabupaten Gresik. “Harapan kami bisa terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang dengan event yang lebih besar lagi,” katanya optimistis.
Acara pembukaan ditandai dengan pemotongan pita, lalu dilanjutkan dengan kunjungan keliling stan kuliner oleh para pejabat. Salah satu stan yang ramai dikerubungi adalah milik penjual Sego Menir, nasi beras pecahan yang dimasak dengan kuah bening bercita rasa segar, berpadu sayuran seperti kangkung dan labu.
Pasar Djadoel ini dibuka setiap hari hingga 10 Agustus 2025, mulai pukul 10.00 hingga 21.30 WIB di Gressmall Gresik. Selain berbelanja dan mencicipi makanan langka, pengunjung juga dapat menikmati adanya lomba karaoke lagu jadul dengan hadiah jutaan rupiah, serta alunan musik nostalgia yang memperkuat atmosfer tempo doeloe.
Tak cuma mengisi perut, Pasar Djadoel adalah ruang temu antara generasi. Di sinilah cerita lama kembali diceritakan, lewat sepiring makanan yang menyimpan sejarah panjang, dan tentu saja, rasa yang tak tergantikan.(*)