KabarBaik.co – Terminal Peti Kemas (TPK) Nilam yang dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan kinerja positif sepanjang Semester I tahun 2025. Hingga akhir Juni, arus peti kemas yang ditangani mencapai 224.402 TEUs, atau meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berada di angka 204.667 TEUs.
Dari data terbaru Jumat (18/7), peningkatan ini salah satunya dipicu oleh lonjakan arus peti kemas kosong (empty) yang datang dari sejumlah daerah seperti Samarinda, Banjarmasin, dan Makassar. Kondisi tersebut mencerminkan tingginya kebutuhan peti kemas kosong untuk mendukung pengiriman barang keluar dari Surabaya dan wilayah Jawa Timur secara umum.
Sejak 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Timur gencar mendorong misi dagang dan investasi ke berbagai provinsi, termasuk Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Komoditas utama yang diperdagangkan mencakup sawit, kayu, sarang walet, semen, beras, susu, hingga produk pertanian dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, bertambahnya jumlah kapal adhoc juga turut mendongkrak kinerja terminal. Selama enam bulan pertama 2025, tercatat sebanyak 29 kapal adhoc dari sejumlah perusahaan pelayaran seperti Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), Meratus Line, Caraka Tirta Perkasa (CTP), dan Tanto Intim Lines bersandar di TPK Nilam. Hal ini menjadi bukti sinergi yang terus terjalin antara pihak terminal dan pengguna jasa.
Sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan keterlibatan langsung dengan pelanggan, TPK Nilam juga secara rutin menggelar pertemuan one-on-one dengan mitra pengguna jasa. Dalam forum tersebut, dibahas pencapaian kinerja operasional, layanan terminal, serta dijaring berbagai masukan untuk penyempurnaan layanan ke depan.
Terminal Head TPK Nilam, Retno Pujianto, menegaskan komitmen pihaknya dalam memberikan pelayanan terbaik. “Kami akan terus menghadirkan layanan operasi dan komersial yang prima. Suara dan masukan dari para pengguna jasa menjadi pijakan penting bagi kami untuk terus berbenah.
Pencapaian hingga Juni 2025 ini merupakan hasil dari kerja sama dan kolaborasi yang baik antara terminal, pengguna jasa, dan seluruh stakeholder kepelabuhanan,” ujarnya.