ASEAN Dorong Efisiensi Logistik Melalui Workshop Kepabeanan di Surabaya

oleh -251 Dilihat
IMG 20250621 WA0016
Workshop ini menyoroti pentingnya pengelolaan logistik internasional yang efisien dengan penerapan Coordinated Border Management (CBM) dan National Logistics Ecosystem (NLE).

KabarBaik.co – Dalam upaya mempercepat reformasi sektor logistik, institusi kepabeanan dari negara-negara anggota ASEAN berkumpul di Surabaya pada 18–19 Juni 2025 untuk mengikuti Regional Workshop on Time Release Study (TRS). Workshop ini menyoroti pentingnya pengelolaan logistik internasional yang efisien dengan penerapan Coordinated Border Management (CBM) dan National Logistics Ecosystem (NLE).

Diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan RI, kegiatan ini mendapat dukungan RT4D (Regional Trade for Development) sebagai bagian dari kerja sama ASEAN-Australia-New Zealand FTZ (AANZ-FTA) dan World Customs Organization (WCO) yang berpartisipasi secara daring. Acara ini dihadiri oleh perwakilan kepabeanan, operator pelabuhan, dan pelaku logistik dari berbagai negara ASEAN.

Dengan tema “Enhancing Cross-Border Cooperation and Efficient Trade Facilitation through Time Release Study,” workshop ini membahas pentingnya sinergi lintas batas untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses kepabeanan.

Direktur Teknis Kepabeanan DJBC, Susila Brata, dalam sambutannya menyampaikan bahwa TRS menjadi alat penting untuk mengidentifikasi hambatan logistik. “TRS memungkinkan kita menganalisis dan mengurangi titik kemacetan di perbatasan. Melalui workshop ini, peserta dapat berbagi wawasan dan praktik terbaik guna menghadapi dinamika perdagangan global,” ujarnya, Sabtu (21/6).

Salah satu sorotan utama dalam workshop ini adalah pembahasan CBM, konsep yang menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi seperti bea dan cukai, otoritas pelabuhan, serta lembaga terkait lainnya. Pendekatan ini diharapkan menciptakan sistem perdagangan lintas batas yang lebih terintegrasi dan efisien.

Para delegasi juga melakukan kunjungan ke Terminal Petikemas Surabaya (TPS), salah satu anak usaha Pelindo melalui Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Dwijanto Wahjudi, memimpin kunjungan tersebut.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menjelaskan bahwa TPS terus meningkatkan kinerja operasional melalui digitalisasi dan integrasi sistem. “Kami mendukung implementasi NLE dengan membangun infrastruktur canggih dan inovasi berbasis teknologi digital. Langkah ini mempercepat proses clearance barang dan mengurangi biaya logistik,” ujar Erika.

Erika menambahkan, TPS mengembangkan berbagai platform digital untuk menghubungkan seluruh pemangku kepentingan dalam rantai pasok, mulai dari importir, eksportir, hingga lembaga kepabeanan. Sistem berbasis single window memungkinkan proses administrasi yang lebih cepat dan transparan.

TPS juga menerapkan sistem pengamanan modern seperti skrining kargo menggunakan X-Ray dan HicoScan untuk menjaga keamanan rantai pasok. Pada 2024, TPS mencatat arus peti kemas mencapai 1,58 juta TEUs, sementara hingga Mei 2025, jumlahnya telah mencapai 632.567 TEUs.

Melalui workshop ini, para peserta sepakat untuk mempererat kerja sama dalam memajukan sektor logistik yang efisien dan berkelanjutan. Dengan integrasi teknologi dan koordinasi lintas negara, kawasan ASEAN optimis dapat menciptakan sistem perdagangan yang kompetitif dan mendukung daya saing global.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.