KabarBaik.co – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) baru di lingkungan Pemkab Gresik digembleng secara fisik dan mental di halaman Kantor Bupati Gresik, Rabu pagi (30/4).
Pelatihan yang dimulai sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB siang ini digelar sebagai respons atas keresahan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, yang menilai para CASN belum menunjukkan ketegasan dan kesiapsiagaan usai penyerahan SK beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gresik ini melibatkan kolaborasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Pemadam Kebakaran (Damkar). Sebanyak 473 peserta hadir lengkap dalam kegiatan gembleng mental dan fisik yang digelar wajib ini.
“Pembinaan mental ini adalah bagian dari proses penyamaan persepsi, pemantapan mental, pembinaan fisik, dan penanaman kedisiplinan, harus dilatih sebelum terjun ke OPD masing-masing” ujar Kepala BKPSDM Gresik Agung Endro Dwi Setyo Utomo.
Salah satu petugas BKPSDM yang bersiaga di lokasi menjelaskan bahwa peserta kegiatan ini mendapatkan materi berupa materi peraturan baris-berbaris (PBB), sedikit materi fisik dan pelatihan kedisiplinan ASN. “Ini instruksi dan keinginan langsung dari Pak Bupati, harus kami eksekusi dan wajib diikuti oleh semua peserta,” tegasnya.
Kegiatan ini diyakini pihak penyelenggara sebagai langkah awal membentuk ASN yang militan dan siap bekerja di lapangan. “Gemblengan ini adalah bentuk cinta pada ASN Gresik. Supaya mereka tidak hanya pintar, tapi juga punya karakter kuat,” tutup Agung.
Puluhan anggota Satpol PP diturunkan langsung untuk melatih ASN baru ini di lapangan. Kepala Bidang Operasi Satpol PP Gresik, Hidayat, menyebutkan kegiatan ini sebagai gembleng mental dan fisik yang diarahkan langsung oleh bupati.
“Ini kegiatan gembleng mental dan fisik. Kami tidak ingin ASN khususnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik itu tidak disiplin dan bermental tempe,” ungkap Hidayat.
Dalam berlangsungnya penggembelengan ini, Umar, petugas Satpol PP Gresik, mengungkapkan bahwa ada puluhan peserta yang sempat pingsan akibat kelelahan. “Ada yang pingsan karena kurang fit. Tapi kami beri keringanan untuk ibu hamil, disabilitas, dan yang punya riwayat kesehatan,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi risiko kesehatan, dua unit mobil damkar dan dua ambulans disiagakan selama pelatihan berlangsung. Tenaga medis dari Dinkes Gresik juga tampak bersiaga memberi pertolongan pertama bagi peserta yang kolaps di tengah lapangan.(*)