Atalanta 3-0 Bayer Leverkusen: Unbeaten Die Werkself Terhenti Secara Tragis

Editor: Dian Kurniawan
oleh -187 Dilihat
Skuad Atalanta sukses menjadi juara Europa League 2023/2024 setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 3-0 di Aviva Stadium, Dublin, Kamis (23/5) dini hari WIB. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

KabarBaik.co – Bayer Leverkusen kembali ke bumi setelah mengalami kekalahan perdananya musim ini pada laga ke-52. Permainan mereka antiklimaks di partai final Europa League. Bayer Leverkusen pun harus mengubur impian mereka menorehkan prestasi invincible treble.

Musim luar biasa dengan catatan tak terkalahkan alias unbeaten Leverkusen secara ironis harus terhenti di tangan Atalanta. Tak tanggung-tanggung, gawang kiper Bayer Leverkusen Matej Kovar harus memunggut bola tiga kali pada laga puncak Europa League yang digelar di Aviva Stadium, Dublin, Kamis (23/5) dini hari WIB.

Sayangnya, catatan apik di laga-laga sebelumnya tampak menjadi beban sehingga tim berjulukan Die Werkself itu bermain jauh di bawah standar mereka. Florian Wirtz dkk pun terus-menerus berada dalam tekanan Atalanta sepanjang 2×45 menit.

Baca juga:  Qarabag FK 2-2 Bayer Leverkusen: Jaga Status Unbeaten, Xabi Alonso Bangga

Ademola Lookman menjadi momok bagi Bayer Leverkusen. Penyerang internasional Nigeria itu memborong tiga gol kemenangan Atalanta masing-masing pada menit ke-12, 26′, dan 75′.

Gelandang Amine Adli (tengah) bersama tim Bayer Leverkusen lainnya tertunduk lesu saat berjalan menuju ruang ganti usai kalah di laga final Europa League 2023/2024 dari Atalanta. (Getty Images/Jan Woitas)

Telaknya skor kekalahan itu membuat banyak orang kecewa. Bahkan, pelatih Bayer Leverkusen Xabier Alonso Olano mengakui mereka memang pantas kalah. Dalam banyak hal, timnya kesulitan untuk meladeni permainan Atalanta yang tampil agresif.

“Mereka (Atalanta) adalah tim yang (bermain) lebih baik. Ini adalah konsekuensi dari hal hebat yang telah dilakukan (Gian Piero) Gasperini. Atalanta sangat berani. Mereka tidak keberatan berada dalam situasi satu lawan satu,” kata Xabi Alonso di situs UEFA.

“Kita harus belajar dari itu. Sungguh menyedihkan bahwa hal itu terjadi di hari besar seperti hari ini, namun kami akan menghadapi final lainnya pada hari Sabtu dan kami akan mencoba untuk belajar dari hari ini,” tambahnya.

Baca juga:  Liverpool 0-3 Atalanta: Malam Memalukan nan Mengecewakan The Reds

Kekecewaan juga dirasakan gelandang Robert Andrich. Menurutnya, hasil kekalahan pertama mereka musim ini mengecewakan sebab terjadi di final.

“Saya lebih suka jika ini merupakan pertandingan yang tidak penting. Ini sangat sulit untuk dihadapi tetapi kami harus jujur pada diri kami sendiri,” sebutnya.

“Itu (kekalahan) pantas kami dapatkan hari ini, tapi kami harus keluar dengan kepala tegak dan memberi selamat kepada Atalanta. Mereka jelas lebih pantas mendapatkannya daripada kami hari ini,” tegasnya.

Sementara itu, pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini sangat bahagia dan puas. Ini adalah gelar pertama mereka di Eropa dan menjadi trofi terbesar dalam sejarah klub asal Bergamo itu.

Baca juga:  AC Milan 0-1 AS Roma: Derbi Italia Milik Serigala Ibu Kota

“Saya pikir kami menulis sejarah, juga atas cara kami memenangkannya. Sungguh luar biasa. Kami mengalahkan Liverpool dan Sporting, yang memenangkan kejuaraan. Luar biasa! Penampilan mereka (pemain-pemain Atalanta) luar biasa,” ungkapnya.

Di sisi lain, meski gagal menyapu bersih tiga trofi tanpa merasakan satu pun kekalahan, Bayer Leverkusen masih memiliki peluang mengakhiri musim ini dengan senyuman lebar. Karena mereka akan bermain di partai final DFB Pokal akhir pekan ini. Bayer Leverkusen akan menghadapi Kaiserslautern yang secara mengejutkan berhasil lolos ke final.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.