Awas! Cuaca Ekstrem Picu Batuk, Kenali Jenis dan Penanganannya

oleh -231 Dilihat
IMG 20250609 WA0003
Ilustrasi

KabarBaik.co – Dunia sedang tidak baik-baik saja. Cuaca ekstrem dan pancaroba melanda hampir sebagian wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Jakarta. Maka tak ayal, bila kondisi itu bisa memicu timbulnya beragam penyakit. Seperti Batuk salah satunya.

Kita harus waspada dan bisa menjaga kondisi tubuh tetap prima. Tak hanya pancaroba, polusi udara, alergi dan kebiasaan merokok juga semakin menambah daftar panjang penyebab batuk bagi setiap insan.

Hal-hal yang disebutkan di atas itu semua bisa menjadi penyebab batuk. Batuk menjadi salah satu keluhan umum yang dialami masyarakat yang tergolong ringan. Oleh karena itu, tak sedikit dari kita yang harus bisa untuk melakukan pengobatan sendiri.

Tapi jangan salah! Kita juga harus tahu dan kenali dulu jenis batuknya itu sendiri dan penanganannya dengan tepat. Menurut salah satu dokter spesialis penyakit dalam di RS St. Elisabeth Bekasi, bahwa batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas.

Maka tak heran, bila Penyebab dan jenis batuk itu bisa berbeda-beda. Tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari dua pekan termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Batuk yang sifatnya akut (berlangsung hanya beberapa hari sampai dua pekan) yang paling umum dialami, dan biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak), dan batuk nonproduktif (batuk kering).

Kedua batuk ini biasa terjadi sebagai gejala awal penyakit lainnya seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, ataupun asap rokok. Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter/dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering.

Yang perlu lebih diwaspadai adalah batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal), karena selain dari sebab yang disebut di atas, bisa juga menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan. Jika waktu malam Anda terganggu batuk berminggu-minggu, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Salah satu yang menarik dari jenis batuk, adalah batuk psikogenik, yaitu batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh. Sering juga disebut habit cough atau batuk kebiasaan, situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin, bahkan jika disekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk ini.

Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak berespons terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi.Oleh karenanya, kita semua masyarakat diminta untuk jangan lengah mewaspadai tanda-tanda batuk kronis dan batuk yang disebabkan penyakit yang menyerang paru-paru.

Jika kita mengalami batuk yang terasa sangat parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, sulit makan, terdapat penurunan berat badan, bahkan mengeluarkan darah, bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan (pertussis), atau bahkan tuberkulosis atau TB.

Di negara berkembang yang kebiasaan merokok warganya terbilang tinggi, batuk adalah gangguan kesehatan yang levelnya bisa beragam. Dari yang akut karena kualitas udara yang buruk, iritasi asap rokok dan alergen yang terkandung dalam udara yang terhirup, common cold, hingga batuk kronik akibat penyakit paru-paru.

Setiap orang bisa terkena batuk, apapun jenisnya, jika ini terjadi pada orang terdekat, sebaiknya jangan curiga dulu. Ada baiknya jika diselidiki penyebabnya agar bisa ditangani dengan tepat.

Pada musim pancaroba, tentu penyebab terbanyak batuk adalah Infeksi virus pada saluran pernapasan, atau biasa dikenal dengan batuk pilek. Beberapa faktor pemicu kondisi ini antara lain aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu udara dingin.

Untuk mengatasi jenis batuk ini dapat mengonsumsi obat OTC dan melakukan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh kembali kuat. Kita harus tetap bijak dalam memilih obat untuk pengobatan mandiri. Hindari membeli sendiri obat-obatan yang tidak dijual bebas dan obat yang memerlukan resep dari dokter. Karena itu bisa membahayakan diri sendiri.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: R. Hari
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.