KabarBaik.co- Kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo), tepatnya di KM 679+300 B, Minggu (15/9). Diduga karena bannya meletus, sebuah mobil Toyota Avanza terbalik. Kendaraan MPV itu memuat sebanyak 10 penumpang. Mereka masih satu keluarga asal Kota Surabaya yang hendak ke Madiun.
Data yang dihimpun KabarBaik.co, kecelakaan bermula ketika Avanza L 1587 OX dikemudikan oleh Budi Satria, 40), masuk dari Gerbang tol Warugunung, pada Minggu pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Mobil mengarah ke arah Jombang dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), masuk wilayah Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, ban belakang sisi kanan meletus.
Tak ayal, mobil pun oleng hingga kehilangan kendali. Sejurur kemudian, mobil oleng ke kiri, menabrak pembatas jalan (guardrail) lantas terbalik. Sisi bawah kendaraan, berada di atas, menghadap searah jalan. Beberapa bagian mobil ringsek dan pecah berantakan dampak benturan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Semua penumpang selamat. Namun, beberapa di antara mereka mengalami luka-luka. Baik luka ringan maupun luka sedang. Petugas yang cepat datang ke TKP, langsung mengevakuasi mobil dan para penumpang. Mereka langsung dibawa ke RSUD Kertosono, Kabupaten Nganjuk.
Kanit Patroli Jalan Raya (PJR) 3 Polda Jatim AKP Yudiono kepada awak media membenarkan kecelakaan tunggal di ruas tol Jomo tersebut. “Kendaraan (Toyota Avanza, Red) berisi sepuluh penumpang, termasuk sopirnya. Kecelakaan disebabkan karena pecah ban,” ungkapnya.
Lantas, apa penyebab ban meletus? Dari beberapa sumber yang dihimpun KabarBaik.co, ada beberapa sumber masalahnya. Di antaranya, tekanan angin ban tidak ideal. Baik itu terlalu rendah atau terlalu tinggi. Ban yang kurang angin akan lebih mudah mengalami panas berlebih dan berisiko meletus, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi. Demikian jika tekanan angin yang terlalu tinggi dapat membuat ban menjadi keras dan kurang fleksibel, sehingga mengurangi daya cengkeram dan juga berisiko pecah.
Selain itu, usia ban. Semakin tua usia ban, fleksibilitas dan kekuatannya akan berkurang, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan. Kualitas ban yang buruk, tentu dapat menyebabkan ban lebih cepat aus dan berisiko pecah. Lalu, beban berlebih dapat membuat ban bekerja lebih keras. Atau, pecah itu karena terkena paku, pecahan kaca, atau benda tajam lainnya, hingga membuat ban meletus secara tiba-tiba.
Yang perlu menjadi perhatian pula, melaju dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang lama, terutama di cuaca panas, dapat menyebabkan ban menjadi panas berlebih dan meletus. Karena itu, memerika tekanan angin dan kondisi ban secara berkala sangat dianjurkan, sebelum berkendara.
—
Kondisi 10 Korban Kecelakaan Toyota Avanza di Tol Jomo:
- Budi Satria (sopir), 40, warga Kedungjaya, Sememi, Benowo, Surabaya (selamat)
- Tumini, 60, warga Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya (nyeri tulang scapula)
- Wagiman, 65, warga Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya (Syok dan badan gemetaran)
- Dwi Budianto, 36, warga Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya (selamat)
- Siti Rokiah, 31, warga Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya (nyeri di kepala)
- HF, 7, warga Surabaya (memar di pelipis)
- Fitriana, 44, warga Kedungjaya, Kecamatan Benowo, Surabaya (nyeri dada)
- AS, 6, warga Surabaya (luka robek paha kiri dan luka lecet jari tangan kanan)
- M. Arifin, 30, warga Bulakbanteng, Surabaya (luka lecet pelipis kiri)
- Ragil Dewi, 32, warga Bulakn anteng, Surabaya (luka robek daun telinga, luka memar lengan tangan kanan).
