Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh dari Kabel Laut, PLN Pastikan Pasokan Listrik Bali Aman

oleh -155 Dilihat
IMG 20250712 WA0003 1
PLN memperkuat seluruh pembangkit di Bali guna mengantisipasi jika terjadi gangguan pada jalur interkoneksi Jawa–Bali.

KabarBaik.co – Musibah tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) menyita perhatian publik. Selain menyoroti aspek keselamatan pelayaran, peristiwa ini juga memunculkan kekhawatiran terkait keberadaan infrastruktur kelistrikan penting milik PLN yang berada di dasar laut.

Di bawah perairan Selat Bali, terdapat Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) 150 kV milik PLN yang menjadi penghubung utama penyaluran listrik dari Pulau Jawa ke Pulau Bali. Terdapat empat sirkuit kabel laut yang membentang dari Ketapang, Banyuwangi, hingga Gilimanuk, Bali, dengan kapasitas daya mencapai sekitar 280 megawatt—sekitar 30 persen dari total pasokan listrik Pulau Bali.

Adanya bangkai kapal yang tenggelam di kawasan tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran terhadap keandalan sistem kelistrikan, terutama jika terjadi pergeseran objek di dasar laut. Menyikapi hal itu, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) bergerak cepat memastikan kondisi kabel laut tetap aman.

Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Tim SAR Gabungan, TNI AL, Polri, dan instansi terkait lainnya, pada Kamis (10/7) posisi bangkai kapal berhasil terdeteksi. Teknologi pemindaian sonar menunjukkan objek yang diduga sebagai bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya berada sekitar 3,6 kilometer dari jalur kabel laut PLN.

“Hasil pemindaian sonar menunjukkan objek sepanjang 69,7 meter dan lebar 12 meter pada kedalaman 49 hingga 52 meter. Lokasinya berada sekitar 3,6 kilometer dari kabel laut PLN, lebih jauh dari dugaan awal yang hanya sekitar 30 meter,” ungkap Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksda TNI Ribut Eko Suyatno dalam konferensi pers.

Kabar tersebut menjadi angin segar bagi PLN UIT JBM. Sejak awal proses evakuasi, PLN telah menerjunkan tim pengamanan dan pemeliharaan yang bersiaga 24 jam penuh untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan tetap terjaga.

General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady, menyatakan bahwa PLN telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mengamankan infrastruktur kabel bawah laut.

“Melalui Posko Siaga di Gardu Induk Banyuwangi, tim kami terus melakukan pemantauan visual dan radar terhadap aktivitas di sekitar jalur kabel. Kami juga menjalin koordinasi intensif dengan otoritas pelayaran untuk menghindari potensi gangguan,” jelas Handy dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (12/7).

Dari sisi pasokan, PLN juga memperkuat seluruh pembangkit di Bali guna mengantisipasi jika terjadi gangguan pada jalur interkoneksi Jawa–Bali. PLN juga telah menyiapkan pengaturan operasional berupa pembatasan transfer daya apabila dibutuhkan.

“Berbagai upaya ini merupakan bagian dari strategi mitigasi dan backup lintas unit yang mencakup aspek pembangkitan, transmisi, dan pengaturan sistem. Kesiapsiagaan personel di seluruh gardu induk juga kami tingkatkan,” tambah Handy.

Ia menegaskan, hingga saat ini, penyaluran tenaga listrik ke Pulau Bali berjalan normal dan aman. “Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah strategis seperti Bali yang menjadi pusat pariwisata dan kegiatan ekonomi nasional,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Handy turut menyampaikan belasungkawa atas musibah tenggelamnya kapal. “Kami menyampaikan duka yang mendalam. Semoga proses evakuasi korban dan objek penting lainnya berjalan lancar. Terima kasih atas kerja sama semua pihak, terutama dalam menjaga aset kelistrikan vital di Selat Bali ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.