KabarBaik.co – Setelah sebelumnya mendapat banyak rintangan, pencarian bangkai KMP Tunu Pratama Jaya akhirnya membuahkan hasil. Sensor sonar KRI Pulau Fanildo mendeteksi kapal berada di kedalaman 49 meter.
Lokasinya berjarak 1,3 sampai 1,5 nm dari titik tenggelam ke arah selatan. Berjarak sekitar 30 meter dari kabel bawah laut milik PLN yang merupakan kabel penyuplai energi ke Bali.
Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono mengatakan, tim bawah laut telah menurunkan kamera untuk merekam gambar kapal.
Namun kamera hanya bertahan hingga kedalaman 35 meter. Setelahnya kamera hanyut terbawa derasnya arus.
“Sehingga kamera tidak bisa terdeteksi. Tapi sebelum hanyut, kami masih bisa melihat objek yang ada di bawah air,” kata Endra dalam jumpa pers Rabu, (9/7) malam.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat oleh kamera, objek diduga KMP Tunu Pratama Jaya terlihat samar.
Endra menjelaskan, pencarian bangkai kapal akan dimaksimalkan dalam pencarian berikutnya dengan turunnya KRI Spica. KRI tersebut saat ini sudah berada di Selat Bali dan siap membantu pencarian bangkai kapal.
“Nanti akan langsung memindai bawah air sehingga kami harapkan nantinya sudah akan lebih memperjelas dan memperkuat objek yang ada di bawah laut,” tambahnya.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno menambahkan, hasil tersebut menunjukkan adanya progres terkait aktivitas pencarian di bawah air. Selain itu, progres pencarian korban juga menunjukkan hasil setelah ditemukan dua jenazah di perairan Bali pada Rabu pagi.
“Sudah ada kemajuan dari progres kegiatan kita dalam operasi SAR, baik itu dari SRU darat, SRU laut, dan SRU underwater. Sementara SRU udara masih kami standby-kan untuk sambil menunggu operasi penyelaman ada,” tambah dia.