KabarBaik.co – Riset selama ini belum menjadi bagian penting dalam pengambilan kebijakan publik di Bojonegoro. Padahal, program pembangunan daerah harusnya berdasar riset yang jelas. Atas alasan itu, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah bakal serius membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) jika menang Pilkada 2024.
Kehadiran BRIDA diharapkan untuk membangun ekosistem riset di Bojonegoro. Keberadaannya dianggap penting karena mampu membantu kepala daerah dalam berkoordinasi, sinkronisasi, pengembangan, serta inovasi kebijakan di lingkungan pemerintah daerah yang terintegrasi dengan BRIN. Seperti relasi antara Bappeda dengan Bappenas.
Akademisi dan Direktur Pascasarjana UNUGIRI Bojonegoro, Sri Minarti mengatakan, secara umum, ekosistem riset di Bojonegoro masih rendah. Bahkan masih terkesan formalitas belaka. Karena itu, pembangunan ekosistem riset di Bojonegoro harus dimulai dengan format yang serius. “Budaya riset sangat penting, karena itu harus dibangun,” kata Sri, Sabtu (26/10).
Pengamat sosial dari Bojonegoro Institute, Joko Purwanto mengatakan, keberadaan badan riset menjadi bagian penting bagi perkembangan sebuah kota maju. Sebab, hasil data riset menjadi acuan penting dalam pengambilan kebijakan. Dengan begitu, implementasi kebijakan tidak terkesan ngawur dan tanpa perhitungan matang.
“Keberadaan badan riset sangat penting karena menjadi acuan kebijakan pemerintah,” jelas Joko. Tim pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah itu menjelaskan, Bojonegoro hingga kini belum memiliki badan riset yang serius. Meski dulu pernah punya dewan riset, tapi hanya sekadar formalitas dan tanpa hasil riset apapun.
Karena itu, lanjut Joko, jika paslon Setyo Wahono dan Nurul Azizah terpilih, pihaknya memastikan bakal membentuk badan riset dan inovasi di Bojonegoro. Menurutnya, badan itu harus punya peran dan tugas yang jelas dan diisi orang-orang yang memiliki komitmen dan ahli dalam riset yang dilakukan.
Setyo Wahono dan Nurul Azizah, dalam program unggulannya memang menyiapkan pembangunan ekosistem penelitian melalui keberadaan BRIDA. Lembaga itu diharapkan sebagai bagian penting dalam pengambilan kebijakan publik. Selain itu, BRIDA juga ditujukan untuk mengembangkan inovasi dan transformasi pembangunan daerah.
“BRIDA tak boleh sekadar formalitas dan nama, tapi harus diisi orang-orang yang ahli dalam bidangnya, sekaligus bisa ditarget hasil riset,” kata Setyo Wahono. (*)