KabarBaik.co – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Batu selama beberapa hari terakhir memicu banjir bandang di kawasan Sumber Darmi, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, pada Senin (10/11). Peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan cukup parah pada jaringan air bersih milik PDAM Among Tirto dan Hippam, serta menutup akses menuju Wana Wisata Coban Rais.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Suwoko menjelaskan, banjir bandang dipicu oleh curah hujan tinggi yang memicu longsoran tanah di area lereng curam sekitar Sumber Darmi. Material longsoran berupa lumpur, batu, dan batang kayu berukuran besar terseret ke aliran sungai hingga menyebabkan air meluap dan menyeret jaringan pipa air bersih di sekitar lokasi.
“Dampak terparah dirasakan pada jaringan pipa PDAM Among Tirto yang rusak sepanjang sekitar 500 meter. Ada tiga saluran pipa yang terdampak, masing-masing satu pipa besi berdiameter 6 dim dan dua pipa berdiameter 4 dim,” terang Suwoko.
Selain pipa PDAM, jaringan air milik Hippam Desa Oro-Oro Ombo dan Tlekung juga mengalami kerusakan. Akibatnya, pasokan air bersih untuk sekitar 4.000 pelanggan di wilayah Desa Oro-Oro Ombo, Kelurahan Ngaglik, Sisir, dan Temas terhenti sementara.
Banjir bandang juga mengakibatkan akses menuju Wana Wisata Coban Rais tertutup karena tumpukan lumpur dan batang kayu besar di jalan. Sementara itu, tanaman rumput gajah milik warga di sepanjang aliran sungai ikut terendam lumpur dan tertimbun material kayu.
Meski menyebabkan kerusakan cukup besar pada fasilitas umum, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. BPBD Kota Batu bersama sejumlah instansi langsung melakukan kaji cepat dan kerja bakti pembersihan material banjir di lokasi terdampak.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan PDAM dan Hippam untuk mempercepat pembenahan jaringan pipa yang rusak serta menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak,” ujar Suwoko.
Sebagai langkah antisipasi, Suwoko menyebutkan, jika BPBD Kota Batu merekomendasikan susur sungai dan mitigasi di sepanjang aliran Sumber Darmi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pembersihan dan pemotongan material kayu yang berpotensi menyumbat aliran air juga akan segera dilakukan.
“Banjir bandang ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kawasan tangkapan air dan tidak menebangi vegetasi di sekitar lereng. Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar langkah mitigasi bisa segera dilakukan,” tegas Suwoko. (*)
