KabarBaik.co – Banjir bandang akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro merendam 6 desa di Kecamatan Kalitidu dan Ngasem. Dalam kejadian ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Kecamatan Ngasem dan sekitarnya itu mengakibatkan anak Sungai Bengawan Solo tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi. Dalam kejadian ini satu orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan rumah terdampak, hingga puluhan hektare areal persawahan juga terendam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi mengungkapkan, berdasarkan data BPBD, banjir di Kecamatan Kalitidu merendam pemukiman warga dan areal persawahan di dua desa, yakni Desa Leran dan Desa Ngujo. Dalam peristiwa ini satu orang dilaporkan meninggal dunia atas nama Pak Geng (60).
Menurut Wicaksi, warga yang meninggal dunia berasal dari Dusun Kuce, Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. Dia meninggal saat berusaha menyelamatkan gabah miliknya yang mulai tergenang banjir. “Korban meninggal karena penyakit sesak nafasnya kambuh saat menyelamatkan barang. Rumahnya terdampak banjir luapan,” ujar Heru, Senin (17/3).
Selain itu, banjir juga merendam pemukiman dan areal persawahan warga di empat desa yang berada di Kecamatan Ngasem. Ratusan kepala keluarga terdampak akibat bencana ini. Di antaranya, di Desa Jampet ada 340 kepala keluarga, Desa Bareng 38 kepala keluarga, Desa Ngantru dua rumah, dan Desa Wadang 25 kepala keluarga.
“Banjir di Desa Jampet menggenangi tanaman padi seluas 10 hektare m serta 1 bangunan sekolah juga terdampak,” tambahnya. Meski demikian, kondisi saat ini banjir luapan anak Sungai Bengawan Solo mulai berangsur surut. (*)