KabarBaik.co – Banjir akibat luapan Kali Lamong yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik sejak Senin (9/6) dini hari kini mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Meski demikian, hingga Rabu pagi (11/6), genangan air masih bertahan di berbagai area pertanian, khususnya di Kecamatan Benjeng dan Cerme, yang merupakan wilayah terdampak cukup parah.
Berdasarkan laporan terbaru dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Sukardi, kondisi banjir di Kecamatan Benjeng perlahan mulai surut. Cuaca di wilayah ini juga dilaporkan cerah berawan, yang turut mendukung proses surutnya air. Namun, lahan-lahan pertanian di sejumlah desa masih belum sepenuhnya bebas dari genangan.
Di Desa Lundo, air masih menggenangi sebagian sawah. Hal serupa juga terjadi di Desa Delik Sumber dan Kedung Rukem, di mana air belum benar-benar surut dari lahan pertanian warga. Sementara di Desa Bulurejo, genangan air masih terlihat di area-area rendah, terutama di sekitar pasar yang menjadi pusat aktivitas warga.
Di Desa Kedung Sekar, meskipun penurunan air sudah terjadi, genangan juga masih tampak di beberapa titik sawah. “Sebagian sawah di Desa Lundo masih tergenang, begitu pula di Delik Sumber dan Kedung Rukem. Di Bulurejo, terutama sekitar area pasar, genangan masih ditemukan di titik-titik rendah,” ujar Kepala BPBD Gresik, Sukardi, dalam laporannya, Rabu (11/6).
Sementara itu, di Kecamatan Cerme, kondisi serupa juga ditemukan. Di Desa Dungus, sekitar 40 hektare sawah yang tergenang. Di Desa Morowudi, genangan air masih bertahan di area pertanian sekitar Dusun Ngepungsari. Kondisi paling mencolok tercatat di Desa Guranganyar. Di desa ini, sekitar 60 hektare sawah dilaporkan masih tergenang.
BPBD Gresik mencatat bahwa banjir kali ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Gresik, ditambah kiriman air dari daerah hulu yang memperbesar debit Kali Lamong. Tingginya debit sungai menyebabkan air meluap ke permukiman dan lahan pertanian yang berada di sekitar aliran sungai. (*)