KabarBaik.co – Bank Indonesia kembali menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Nasional ke-17 di Provinsi Jawa Timur pada 14 hingga 20 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian nasional yang dilaksanakan di 18 titik, dengan tujuan memperkuat ketersediaan uang layak edar di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).
Pada pelaksanaan di Jawa Timur, ERB menyasar lima pulau, yakni Pulau Gili Genting, Gili Raja, Pegerungan Besar, Pegerungan Kecil, dan Pulau Goagoa. Distribusi dan pelayanan kas keliling ini didukung penuh oleh TNI Angkatan Laut melalui pengoperasian KRI Makassar (590).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, menegaskan bahwa ekspedisi ini bukan sekadar misi distribusi uang, melainkan bentuk nyata menjaga kedaulatan negara.
“Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki tugas mengelola uang rupiah, mulai dari perencanaan, pencetakan, pengedaran, hingga penarikan dan pemusnahan. Misi kami adalah memastikan uang rupiah tersedia cukup, pecahannya memadai, dan dalam kondisi layak edar di seluruh pelosok Indonesia,” jelas Ibrahim.
Ia menambahkan, keberadaan uang rupiah di daerah terpencil tidak hanya penting secara ekonomi, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kedaulatan bangsa.
“Rupiah bukan sekadar alat transaksi, tetapi lambang kepercayaan dan kemerdekaan kita. Dengan dukungan TNI AL, kami memastikan rupiah hadir dan berfungsi di setiap sudut negeri,” ujarnya.
Pangkoarmada II, Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., menegaskan bahwa kolaborasi antara Bank Indonesia dan TNI AL merupakan bagian penting dari misi menjaga kedaulatan di wilayah kepulauan Indonesia.
“TNI Angkatan Laut memiliki tanggung jawab menjaga wilayah perairan Indonesia. Dengan ekspedisi ini, kami juga turut memastikan distribusi uang rupiah berjalan aman dan tepat sasaran,” ujar Alit Jaya.
Ia menambahkan, kerja sama ini bukan hanya tentang pengamanan logistik, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan semangat kebangsaan di pulau-pulau kecil.
“Menjaga kedaulatan tidak hanya dengan senjata, tetapi juga dengan menghadirkan rupiah sebagai simbol negara. Kami mengapresiasi Bank Indonesia atas komitmen menjaga stabilitas dan kedaulatan ekonomi nasional,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menilai ekspedisi ini sebagai langkah nyata memperkuat pemerataan pembangunan dan inklusi keuangan di wilayah kepulauan.
“Pemerataan akses keuangan menjadi tantangan utama di wilayah kepulauan. Kehadiran BI dan TNI AL di pulau-pulau kecil menunjukkan komitmen negara untuk memberikan hak yang sama bagi seluruh warga,” ujar Adhy.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan konektivitas antar pulau, termasuk peningkatan armada transportasi laut agar masyarakat kepulauan lebih mudah beraktivitas, terutama pada masa arus mudik dan hari besar keagamaan.
“Kerja sama lintas sektor seperti ini sangat penting. Tantangan geografis tidak boleh menjadi alasan bagi masyarakat pulau untuk tertinggal dalam akses keuangan maupun layanan publik,” tegasnya.
Ekspedisi ini tidak hanya berfokus pada penarikan uang lusuh dan penukaran uang baru sebagai wujud implementasi kebijakan clean money policy, tetapi juga menghadirkan edukasi kepada masyarakat terkait Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Selain itu, Bank Indonesia turut mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran melalui sosialisasi penggunaan QRIS serta penguatan perlindungan konsumen.
Sebagai bagian dari program ekonomi inklusif, Bank Indonesia bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menyalurkan 500 paket bantuan sosial bagi masyarakat setempat.
Sinergisitas antara Bank Indonesia dan TNI AL ini mempertegas peran strategis kedua institusi dalam menjaga kedaulatan negara, tidak hanya dari sisi pertahanan, tetapi juga dari aspek moneter. Kehadiran ERB diharapkan memberi manfaat nyata bagi masyarakat kepulauan serta menegaskan komitmen bahwa Rupiah hadir dan dihormati hingga ke pelosok negeri.